
Papua,jurnalpolisi.id
Terjadi antrian panjang di SPBU Nawaripi Kabupaten Mimika Provinsi Papua akibat adanya pembatasan Stock BBM jenis Premium dan Solar subsisi dari pihak Pertamina.
Sehingga terlihat di SPBU Nawaripi begitu banyaknya Kendaran Roda Empat jenis Truck dan Picup L300 serta Roda Empat lainya dibagian jalur BBM jenis Solar lagi menunggu pengisian BBM dimaksud.
Antrian BBM Subsidi jenis Solar dan Premium bukan hanya di SPBU Nawaripi Jalan Yosudarso Kabupaten Mimika saja ,tetapi ada juga di SPBU lainya yaitu SPBU Hasanudin,SPBU KM8, serta SPBU Sp 2 Kabupaten Mimika.
Pada hal seluruh Masyarakat di Kabupaten Mimika Provinsi Papua sudah tau bahwa Fungsi BBM Subsidi untuk kebutuhan siapa dan dari siapa pemberian atau pembentukan yang namanya BBM Subsidi.
Dan kini kembali lagi Masyarakat dipermainkan oleh pihak Pertamina terkait adanya pembatasan BBM Subsidi jenis Solar dan Premium diwilayah Kabupaten Mimika Provinsi Papua.
Berkaitan dengan adanya pembatasan BBM Subsidi jenis Solar dan Premium oleh pihak Pertamina maka kini telah menjadi pembahasan Publik serta tokoh tokoh adat diwilayah Perkampungan Kabupaten Mimika.
Dari pantauan Kepala Perwakilan Media Jurnal Polisi News pada setiap SPBU timika banyak keluhan yang timbul dari kalangan Masyarakat serta tokoh tokoh adat akibat kesulitan dalam pembelian BBM Subsidi jenis Solar dan Premium.
Meski demikian pihak Masyarakat sulit mendapatkan atau membeli BBM yang dimaksud namun pihaknya juga sudah rela untuk berhari hari antrian BBM demi Kebutuhanya.
Hampir 95 % Masyarakat Nelayan Tradisional di Kabupaten Mimika Provinsi Papua menunggu lama di SPBU untuk mendapatkan BBM tersebut guna kepentingan melaut diwilayah Perairan Kabupaten Mimika.
Presiden Republik Indonesia Ir,Hj Joko Widodo diminta agar segera pulihkan kembali BBM Subsidi jenis Solar dan Premium untuk Kepentingan Masyarakat diwilayah Kabupaten Mimika yang pada saat ini masih terjadi antrian panjang di SPBU.
Mengapa demikian?????
Karena Ir,Hj Joko Widodo terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia bukan kerena Aspirasi pihak Pertamina tetapi seluruh Masyarakat di Indonesia.
Sehingga patut pemerintah memperjuangkan Kesejahteran Masyarakat ketika memerlukan atau membutuhkan BBM Subsidi jenis Solar dan Premium diseluruh Indonesia khususnya diwilayah Kabupaten Mimika Provinsi Papua.
Selanjutnya masyarakat papua mohon agar Menteri ESDM Republik Indonesia ignasius jonan diminta agar segera tinjau kembali adanya sikap pembatasan Kuota Premium dan Solar oleh pihak Pertamina disetiap SPBU Kabupaten Mimika Provinsi Papua.
Pemerintah harus lebih banyak lagi mencermati kondisi pelayanan di setiap SPBU Kabupaten Mimika bahwa saat ini masih banyak Nelayan Tradisonal yang membutuhkan BBM bersubsidi.
Kemudian banyak keresahan yang timbul dikalangan Masyarakat atau tidak tetapi setidaknya pihaknya harus menguji kelayakan baru bisa dibatasi Kuota Premium dan Solar menjadi 8 Kilo Liter.
Pada dua tahun yang lalu tidak terjadi kelangkaan BBM disetiap SPBU yang menyalurkan BBM Subsidi jenis Premium dan Solar.
Karena saat itu pihak Pertamina masih menormalisasi angka Kuota Premium dan Solar 16 KL hingga tidak terjadi antrian BBM Subsidi jenis Premium dan Solar.
Namun saat ini kembali pihak Pertamina telah membatasi Kuota Premium dan Solar menjadi 8 KL tanpa uji kelayakan disetiap SPBU Kabupaten Mimika.
Sehingga dampak yang dialami Masyarakat diwilayah tersebut adalah kesulitan dalam pembelanjaan BBM jenis yang dimaksudkan.
Menurut pengakuan salah satu Pengawas di SPBU Kabupaten Mimika pada beberapa hari yang lalu ISMAIL mengatakan ,bahwa untuk BBM Subsidi jenis Solar habis di SPBU nya sekitar Pukul jama 2 siang pak..Ujarnya.
ISMAIL yang ditugaskan sebagai pengawas di salah satu SPBU pun sempat kembali bertanya
kenapa bisa Stock Kuota Premium dan Solar kembali dibatasi pertanyaan sang pengawas tersebut menimbulkan ketidak pahaman instruksi Pertamina….JPN K.K.K.M.