
Jurnalpolisi.id/Balikpapan Kaltim
Senin (2/9/2019) di Markas Komando (Mako) Lanal Balikpapan, Lanal Balikpapan mengadakan Pelatihan TNI AL dalam penanganan dan Pertahanan Anti Teror
Sekitar seratus nelayan Manggar Balikpapan mengadakan aksi unjuk rasa di depan Mako Lanal Balikpapan.
Mereka menuntut pembebasan rekan dan pengembalian alat tangkap pukat hela (Trawls) dan pukat tarik (Seine Nets) yang diamankan aparat.
Diketahui, alat tangkap tersebut berdasarkan Permen Nomor 2 tahun 2015 dan Permen nomor 71 tahun 2016 dilarang digunakan nelayan.
Lantaran penggunaannya merusak ekosistem laut.
Dari pantauan, Massa yang tak puas dengan penjelasan petugas, kemudian mendesak masuk.
Mereka saling bentrok dengan barikade Polri dan TNI AL yang mengamankan jalannya unjuk rasa.
Saling lempar dan dorong mewarnai simulasi tersebut.
Bahkan water canon dari mobil PMK dibutuhkan untuk mengurai aksi.
Permintaan massa yang hendak bertemu langsung dengan Danlanal Balikpalan Kolonel Laut (p) Wahyu Cahyono dikabulkan.
Saat dilakukan mediasi. Pihak aparat mengabulkan permintaan massa yang meminta peralatan nelayan yang disita.
Dengan catatan tak boleh digunakan kembali. Sembari menunggu alat tangkap ramah lingkungan yang bakal diberikan pemerintah kepada para nelayan.

Jika digunakan, aparat akan mengambil tindakan jauh lebih tegas.
Usai penanganan unjuk rasa. Dilanjutkan simulasi pertahanan pangkalan di Mako Lanal.
Markas Komando pendukung TNI AL diserang kelompok teror.
Kelompok teror tersebut bahkan menggunakan helikopter untuk menyerang pangkalan.
Prajurit TNI AL yang dibekali persenjataan lengkap, berusaha mempertahankan markas komando mereka.
Desing peluru bersahut-sahutan di langit. Mereka menghalau pesawat teror mendekat ke pangkalan.
Beberapa prajurit ada yang tertembak. Api menjalar di beberapa bangunan, yang ditandai dengan asap berwarna oranye.
Beberapa oknum pelaku teror berhasil menyelinap masuk ke dalam mako Lanal.
Adegan tembak menembak terjadi. Tak sedikit peluru mengenai prajurit, pun dengan pelaku teror yang berhasil dilumpuhkan dan ditangkap petugas.
Berkat kekompakan dan sinergitas dengan instansi samping, teror bisa teratasi.
Belakangan diketahui kedua simulasi tersebut dinilai oleh Tim Uji Pangkalan TNI AL Teladan Tahun 2019.
Ya, Lanal Balikpapan jadi salah satu nominator Lanal Teladan.
Dinilai punya prestasi yang baik selama setahun terakhir, Lanal Balikpapan berpeluang jadi Lanal Teladan bersaing dengan 5 nominasi lainnya.
“Hasil penilaian selama setahun oleh armada Terkait fungsi dan tugas lanal.
Sebagai komando dukungan angkatan laut. Kaitannya dengan operasi dan latihan selama ini,” kata Kepala Sub Dinas Operasi dan Latihan Angkatan Laut bidang Dukungan dan Operasi Latihan Mabes TNI AL, Kol Laut (p) Hendra Kesuma, di sela Simulasi berlangsung.
Penilaian Lanal Teladan dilihat dari bagaimana mereka menjalankan fungsi dukungan komando operasi TNI AL di Balikpapan.
Sementara untuk simulasi penanganan huru gara dan pertahanan pangkalan juga merupakan fungsi tambahan yang dinilai tim Uji Mabesal.
Sementara Danlanal Balikpapan Kolonel Laut (p) Wahyu Cahyono mengaku bangga Lanal yang ia pimpin jadi satu di antara 6 nominator Lanal Teladan.
“Kerja keras prjaurit selama setahun, mulai dari bakti sosial masyarakat, dukungan operasi.
KRI sangat banyak merapat ke Balikpapan, kita bisa layani dengan baik.
Pimpinan melihat kinerja kita. Ini Merupakan perhatian pimpinan yang sangat luar biasa,” tutur Wahyu. (*)