
Klaten , jurnalpolisi.id
Bertepatan dengan Pembukaan Pameran Ekonomi Kreatif 2019,Kamis(17/10/2019) juga dilaunching Batik Sindu Melati, batik Sindu Melati merupakan motif batik khas Klaten,sedangkan nama Sindu Melati mempunyai makna historis kabupaten Klaten. Bupati Klaten Sri Mulyani dalam sambutannya menyampaikan ” Sindu itu artinya Air, sedangkan Melati diambil dari nama Eyang Melati yang merupakan seorang tokoh cikal bakal Klaten,Sebagai warga Klaten tentu saja harus bangga dengan produk asli Klaten, dan harus memakai produk asli Klaten, kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi “.
Tahun 2020 akan dimulai penggunaan seragam Batik Sindu Melati, diawali dari Ketua RT, Ketua RW, BPD, Kepala Desa dan Perangkat Desa seKabupaten Klaten. Untuk Ketua RT, Ketua RW dan BPD akan dianggarkan dari APBD Kabupaten Klaten sedangkan untuk Kepala Desa dan Perangkat Desa harus beli sendiri karena mereka sudah memperoleh siltap. Kemudian akan diikuti oleh seluruh ASN di Kabupaten Klaten, namun untuk ASN harus “Yarwe” atau bayar dewe, membayar dengan uang pribadi masing masing ASN,kemudian secara bertahap akan dianjurkan juga untuk seragam sekolah. Harga batik Sindu Melati tidak mahal, berkisar 100 ribu rupiah perpotong kain jadi sangat terjangkau untuk membantu mengembangkan UKM yang ada di Klaten.
Sebagai Pilot project seluruh ASN di Disdagkop UKM akan segera memesan batik Sindu Melati untuk seragam dengan memilih warna dasar batik warna merah. ” Warna merah berarti berani, berani jujur, kudu wani jujur dan yang jelas kudu mbayar dewe dewe, mereka punya gaji” tandas Kepala Disdagkop UKM Bambang Sigit Sinugroho. (Tumirin JPN Klaten)