
Serdang Bedagai, jurnalpolisi.id
Para pedagang Ikan di Seputaran Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai Sumut mengeluh dan berkurang omzetnya, pasalnya banyaknya bangkai Babi yang mengapung dan hanyut melintas kawasan sungai di Kecamatan Tanjung Beringin .
Akibat dari banyaknya bangkai Babi tersebut berdampak pencemaran air sungai Bedagai, sehingga para pedagang ikan dan Nelayan Tradisionil sangat berkurang penghasilannya selama seminggu ini, karena para masyarakat enggan membeli ikan yang berasal dari Laut maupun Sungai sehingga para masyarakat khususnya di Kecamatan Tanjung Beringin kurang berminat mengkonsumsi ikan.

Salah satu pedagang ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPU) yang bernama Syaiful (45) pada awak media mengatakan, Selasa (12/11/2019).Bawa sejak adanya bangkai babi yang hanyut mengapung di sungai Bedagai omset penjualannya drastis menurun.
Sebab minat masyarakat untuk makan ikan sudah berkurang, lantaran masyarakat merasa jijik dan alergi karena adanya bangkai babi yang banyak mengapung disungai. Mungkin itu salah satu penyebab kurangnya minat masyarakat untuk mengkonsumsi ikan, terutama ikan asal muara seperti, ikan Baung, udang, kepting dan ikan Belanak pungkas Syaiful.

Sementara Syarifuddin (42) salah satu pedagang ikan keliling asal Sei Buluh, Kecamataan Perbaungan yang selalu mengambil ikan di TPI juga Selasa mengeluhkan tentang omset penjualan ikan yang di jualnya ke pelosok-pelosok Desa di seputaran Sergai.
Karena masyarakat sudah tidak minat lagi mau beli ikan karena mendengar banyaknya bangkai babi yang mengapung di sungai, jadi masyarakat menganggap ikan yang dijual oleh pedagang ikan keliling tersebut sudah kena terindikasi virus, katanya.( E.Manurung Sh)