
NGANJUK , jurnalpolisi.id
Aksi longmarch Puluhan mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Nganjuk menggelar demonstrasi di Polres Nganjuk dengan membawa poster dan karangan bunga dari terminal Nganjuk menuju Mapolres Nganjuk. Mereka menuntut usut tuntas kasus meninggalnya Immawan Randy, mahasiswa Universitas Halu Oleo, Kendari, Sultra (Sulawesi Tenggara).
Almarhum merupakan korban penembakan dalam aksi unjuk rasa mahasiswa di Kendari beberapa waktu lalu. Sebagai bentuk aksi solidaritas, PMII Cabang Nganjuk mengecam tindakan aparat kepolisian dan mendesak polisi mengusut tuntas kasus tersebut.
Pantauan dilapangan Aksi Para mahasiswa melakukan aksi di depan gerbang Polres Nganjuk berjalan damai, namun Kapolres Nganjuk AKBP Subiakto belum juga hadir massa ahirnya memblokade jalan, sempat terjadi dorong-dorongan antara massa dan pihak polisi sehingga membuat macet jalur alternatif bahkan sejumlah kendaraan baik roda dua dan empat sempat macet terhalang puluhan massa yang meneriakan Kapolres Nganjuk, Selasa (1/10/2019). Selanjutnya, mahasiswa melakukan yel-yel di depan gerbang Mapolres Nganjuk.
Massa sudah disambut pihak kepolisian yang tengah berjaga untuk melakukan pengamanan jalannya aksi. Di depan Mapolres, mahasiswa yang mempunyai identitas jas almamater itu lantas bergiliran berorasi mengecam tindakan aparat kepolisian.
Salah satu pengurus PMII Cabang Nganjuk, Novia Novita Sari dalam orasinya mengutuk tindakan aparat kepolisian saat melakukan pengamanan aksi di wilayah Kendari hingga menimbulkan korban jiwa.
“Sahabat kita, Randi tertembak hingga meninggal,” ujarnya.
Untuk itu, lanjut Novia, pihaknya menuntut Polri mengusut tuntas pelaku penembakan tersebut.
“Kami meminta kepada Kapolres Nganjuk untuk menandatangani surat kesepakatan pengusutan itu, hingga keadilan bagi rekan kita yang menjadi korban,” terang Novi Novita Sari.
Masih bersama Novia, ia mengatakan, ada dua tuntutan yang diusung mahasiswa. Diantaranya mendorong Kapolda Sulawesi Utara dan mengusut tentang penembakan serta semua pihak menghindari tindakan kekerasan dalam penyampaian pendapat di muka umum.
“Dua tuntutan kita, sudah dilaksanakan oleh Kapolri, yakni mendorong dan membentuk tim investigasi untuk mencari pelaku penembakan,” katanya.
Dalam aksinya, puluhan mahasiswa ditemui Kapolres Nganjuk yang baru menjabat, AKBP Subiakto.
Menanggapi beberapa tuntutan dari mahasiswa, Kapolres menyampaikan bahwa pihaknya turut bela sungkawa atas insiden yang menimpa mahasiswa di Kendari. Kapolresta berjanji menyampaikan aspirasi para mahasiswa ke pucuk pimpinan Polri.
“Tuntutan adik-adik mahasiswa kami terima dan akan kami langsung kepada atasan semua aspirasi adik-adik mahasiswa namun ada beberapa poin yang juga harus direvisi supaya tidak ada yang dirugikan dari kedua belah pihak,” ungkapnya.
Usai ditemui Kapolres Nganjuk massa membubarkan diri dengan tertib. Reforter (mun)