
Klaten, jurnalpolisi.id
Menyadari sepenuhnya bahwa merubah mental masyarakat itu tidak semudah membalikkan telapak tangan, maka dari itu Bawaslu Klaten mengadakan acara grebek pasar yang diadakan di pasar pedan pada Minggu (10/11/2019).
Dipilih lokasi pasar Pedan karena pasar pedan merupakan pasar yang terbesar diwilayah Klaten timur atau dapil 5 Klaten. Acara juga diadakan saat hari minggu wage yang merupakan hari pasaran pasar Pedan dimana masyarakat kecamatan Pedan dan sekitarnya tumpah ruah ke pasar Pedan. Pada acara grebek pasar ini Bawaslu Klaten keliling pasar memberikan sosialisasi dengan cara dialog interaktif dengan para pedagang dan pengunjung pasar,selain itu Bawaslu Klaten juga membagikan, kalender, pamflet dan selebaran yang isinya adalah ajakan untuk melakukan pengawasan partisifatif oleh masyarakat terhadap pelaksanaan pemilu. selain itu juga ada panggung hiburan yang membuat masyarakat tertarik untuk berkumpul dan saat masyarakat berkumpul itulah pesan pesan dari Bawaslu Klaten disampaikan. Untuk Acara Grebek pasar masih ada satu putaran lagi yaitu pada hari minggu legi di pasar Jatinom.
Ketua Bawaslu Klaten Arif Fatkhurrokhman menyatakan bahwa grebek pasar ini adalah bagian dari inovasi sosialisasi partisifatif bawaslu. Program sosialisasi tahun 2019 Selain kegiatan grebek pasar,diadakan juga pada acara Car Free Day di jalan Pemuda Klaten, long march di CFD dan masih banyak lagi program yang lain misalnya sosialisasi kepada masyarakat penyandang disabilitas.

Ketua Bawaslu Klaten berharap dengan adanya program grebek pasar ini masyarakat semakin peduli dengan pengawasan, semakin peduli untuk menjadi pengawas partisifatif yang intinya kita sama sama mencegah terjadinya pelanggaran utamanya mencegah money politic, karena sampai saat ini money politic masih menjadi momok terbesar dalam pemilihan.Bawaslu mengadakan sosialisasi sebanyak apapun selama sosialisasinya belum bisa menyentuh hati masyarakat untuk menolak money politic maka akan sia sia. Maka dari itu Bawaslu Klaten berusaha menyentuh masyarakat lapisan bawah untuk sama sama mencegah dan menolak money politic.
Yang biasanya masyarakat kalau disodori calon disodori gambar mereka bilang WANI PIRO? Berubah menjadi KAMU BISA APA UNTUK MASYARAKAT?.” tegas Arif Fatkhurrokhman mengakiri pembicaraan.( Tumirin JPN Klaten)