
Klaten, jurnalpolisi.id
Jum,at(01/11/2019) Bupati Klaten Sri Mulyani melakukan sidak pembangunan revitalisasi bukit sidoguro yang rencananya akan dijadikan salah satu destinasi wisata di kabupaten Klaten.Bukit Sidoguro sebenarnya sudah terkenal sejak dahulu kala dengan sebutan bukit Turis yang mana setiap tahun diadakan event pariwisata “Syawalan”.Bupati Menjelaskan bahwa pekerjaan pembangunan revitalisasi bukit Sidoguro akan dilaksanakan bertahap setiap tahunnya untuk melakukan penataan, mungkin tidak selesai dalam satu tahun anggaran,setiap tahunnya akan diusulkan untuk bisa dianggarkan di APBN untuk pembangunan gardu pandang dan juga kereta gantung. Bupati berharap bukit Sidoguro ini menjadi destinasi wisata baru yang unik di Kabupaten Klaten dan bisa memotivasi desa desa lain yang mempunyai potensi alam bukit untuk dijadikan tempat wisata yang dikelola oleh Bumdes.

Dilihat dari papan pengumuman proyek, Tahun 2019 ini penataan bukit Sidoguro itu dibeayai dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) Pariwisata senilai Rp2,8 miliar yang bersumber dari APBN . Sebagai penyedia jasa proyek adalah PT Tri Mega Indah dengan konsultan CV Cipta Buana Sejati. Pekerjaan dimulai sejak tanggal 11-07-2019 dan ditargetkan selesai pada tanggal 07 – 12- 2019.
Kades Krakitan Nurdin saat di temui JPN dirumahnya mengatakan ” Nama Bukit Sidoguro atau Turis sendiri konon ceritanya diambil dari kata Sidogoroh atau tidak jujur.”

Menurut Kades Krakitan jaman dahulu kala seorang pemuda setempat bernama Pangeran Jimbung pengin melamar seorang putri di daerah Kalisogo Bayat, untuk bisa kesampaian melamar putri tersebut Pangeran Jimbung disarankan oleh Sunan Kalijaga untuk bertapa di gua kendil yang berada di bukit dan setelah selesai bertapa untuk memetik bunga Turis yang ada dibukit itu untuk diserahkan kepada putri yang akan dilamar. Namun baru satu hari bertapa karena saking kuatnya keinginan untuk melamar sang gadis pujaan Pangeran Jimbung sudah memetik bunga Turis, ketika ditanya oleh Sunan Kalijaga apakah sudah selesai bertapa,Pangeran Jimbung menjawab sudah,yang berarti dia tidak jujur atau sido goroh. Makanya sampai saat ini masyarakat ada yang menyebut bukit Sidoguro ada juga yang menyebut bukit Turis. (Tumirin JPN Klaten)