
Tanah Karo, jurnalpolisi.id
Bupati Karo Terkelin Brahmana, SH Launching Rencana Aksi Daerah (RAD) Penanggulanga terhadap Tuber kulosis (TBC) Kabupaten Karo Sumut,Tahun 2020-2024,Selasa 3/12/2020 pukul 11.00 wib bertempat di Hotel Green Garden Berastagi Tanah Karo.
Bupati menyampaikan bahwa penanganan TBC di Kabupaten Karo saat ini, telah melakukan berbagai cara penanggulangan, “Masalah utama adalah peningkatan anggaran perawatan kesehatan untuk pergantian kasus baru” sebutnya.
Selanjutnya,kata Bupati, TBC masih jadi masalah di Indonesia, khususnya Kab.Karo.Beban yang dipikul masyarakat indonesia akibat TBC belum juga berakhir, bahkan indonesia dikenal dunia sebagai negara dengan kasus nomor 3 di dunia papar Bupati Karo .
Sesuai data di indonesia ada sekitar 842.000 kasus baru soal TBC pada setiap tahun, dari jumlah ini baru separuh yang ditemukan dan dirawat.
Dipekirakan terjadi 13 kematian perjamnya akibat TBC. Data dari Bappenas tahun 2014 menunjukkan 53% dari penderita TBC resistan obat akan kehilangan pekerjaan dan belum menuju target,sedangkan kasus TBC di Kabupaten Karo tahun 2019 sebanyak 1317 kasus, ungkapnya.
“Telah ditemukan sampai dengan triwulan III tahun 2019 sebanyak 562 orang, ditambah data penyisiran kasus TBC RS sebanyak 56 sehingga total jumlah kasus TBC 618(CDR 47%), masih belum memenuhi target, jelasnya.Namun, keberhasilan pengobatan SR sampai dengan triwulan III-tahun 2018.97% sudah memenuhi target nasional,85% beban yang ditanggung negara, dan sosial ekonomi masyarakat yang terkena penyakit ini tidak kecil”ungkapnya.
Padahal, lanjut Bupati penemuan kasus menjadi penting agar penderita segera bisa diobati supaya tidak menularkan ke orang lain.
Peningkatan kapasitas dalam jumlah besar di kabupaten karo sangat penting, masalahnya belum tentu Puskesmas memiliki sumber daya manusia yang terampil, serta perangkat yang memadai untuk menemukan dan mengatasi Tuber kulosis, sebutnya.
Untuk mengatasi masalah itu,dibuat sistem rujukan Puskesmas yang telah mampu mediagnosis Tuber kulosis dengan sempurna dan melengkapi labotarium menyurevisi Puskesmas yang belum memadai, penderita juga dapat di rujuk ke Rumah sakit.
Bupati Karo menyebutkan, pelayanan puskesmas dan Dinas kesehatan, segera dapat angka penemuan kasus TBC, meningkatkan angka kesembuhan dan kesuksesan program pengobatan terhadap pasien TBC, menuju eliminasi TBC tahun 2030.
Indonesia bebas TBC Tahun 2050 di dalam RAD ini, sudah nampak kontribusi Pemerintah Kabupaten karo dalam kegiatan pencegahan dan penanggulangan Tuber kulosis, diharapkan mulai tahun 2020 kegiatan ini, dapat memberikan dampak kesehatan bagi masyarakat di Kabupaten karo.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karo drg.Safriani Milala, mengatakan Launching Rencana Aksi Daerah (RAD)TBC ini dilaksanakan, sebagai bentuk perhatian Pemerintah daerah dalam mengatasi serta mengeliminasi penyakit TBC diKabupaten karo, penyusunan RAD TBC kabupaten karo tahun 2020-2024, telah melalui tahapan, yakni tahapan sosialisasi penyusunan RAD.
Tahapan konsultasi publik, tahapan Costing yakni membicarakan rencana kerja penanggulangan Tuber kulosis tahun 2020-2024 di Kabupaten Karo, tahapan review dan ekspos RAD.di Pengunjung acara Lauching Bupati karo, memberikan perhargan kepada 3 Puskesmas dengan capaian penemuan kasus TBC Case Detection Rate (CDR) tertinggi tahun 2018.
Terbaik pertama, Puskesmas Mardingding, kriteria capaian (CDR)67%, kriteria capaian 66,13% oleh Puskesmas Tiga Panah, kriteria ketiga capaian (CDR)65,6% kepada Puskesmas Singa”sebut Bupati Karo, dilanjutkan penanda tanganan komitmen bersama.
Acara Lauching ini dihadiri oleh, Kepala Dinas kesehatan Provinsi Sumatera utara Khairiani Ulfa,SKM.M.Kes, Kadis Kabupaten Karo drg.Irna Safrina Milala, kementerian Agama Kabupaten Karo Susadryatno,S.Ag, Kepala Bappeda Ir.Nasib Sianturi MSi, Kepala DPMD Abel Tarawai, Kadis Sosial Benyamin Sukatendel, Kepala BKKBN Seruan Sembiring, Direktur RSU Kabanjahe dr.Arjuna, para OPD Kabupaten Karo, Ketua IBI Kabupaten Karo, Ikatan Dokter Indonesia ( E.Manurung SH)