
Klaten, jurnalpolisi.id
Pemasangan stiker Keluarga Miskin di kabupaten Klaten terus dilakukan diseluruh wilayah, setelah kemarin Senin(09/12/2019) dicanangkan dan dimulai secara simbolis oleh Bupati Klaten Sri Mulyani didesa Candirejo, kecamatan Ngawen. Hari ini Selasa (10/09/2019) juga dilakukan penempelan stiker Keluarga miskin di desa Pereng kecamatan Prambanan yang dilakukan secara simbolis oleh Camat Prambanan, Suhardi.
Walaupun desa Pereng Berada di kaki pegunungan sesuai dengan namanya (Pereng yang berarti lereng atau pinggiran gunung),ternyata hanya mempunyai 76 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang artinya hanya ada 76 warga miskin di desa tersebut. Ini tergolong sangat sedikit dibanding di desa desa lain yang jumlah KPM nya ratusan walaupun secara letak geografis berada di perkotaan.
Pemasangan stiker Keluarga Miskin bertujuan untuk memastikan program program bantuan dari pemerintah tepat sasaran dan meminimalisir keluarga yang PPM (pura pura miskin).
Kades Pereng Purwanto yang akrab dengan nama keren Den Mas Pur kepada JPN menyatakan ” Disini ada 76 KPM dan semuanya akan dipasang stiker. “
Seusai pemasangan stiker,Camat Prambanan, Suhardi menyampaikan bahwa jajaran forkompincam Prambanan turut langsung mendampingi pihak Dinsos Klaten dan pendamping PKH untuk melakukan pemasangan stiker di rumah KPM di wilayah Kecamatan Prambanan.
Camat Prambanan Suhardi mengatakan “Ini sangat efektif karena petugas sekaligus memantau langsung kondisi rumah KPM, apakah mereka memang layak atau tidak untuk menerima bantuan tersebut, Jumlah KPM di kecamatan Prambanan tercatat ada 3821 KK, 76 diantaranya berada di desa Pereng.”
Pemerintah Kabupaten Klaten berharap masyarakat yang menerima bantuan tersebut dapat menerima pemasangan stiker ini sesuai dengan kesepakatan bersama. Bagi masyarakat yang tidak menerima kesepakatan tersebut, dipersilahkan membuat surat pernyataan yang menyatakan bahwa keluarga tersebut sudah mandiri dan mengundurkan diri sebagai Keluarga Penerima manfaat (KPM) dan tidak akan menerima lagi bantuan dari pemerintah.
Warga KPM di desa Pereng Kecamatan Prambanan, Suparmo (48) menyebutkan tidak keberatan dan setuju dengan pemasangan stiker yang ditempel. Karena, memang benar dirinya berasal dari keluarga miskin dan layak menerima bantuan.
Suparmo berharap “Saya dan keluarga sangat berterima kasih atas perhatian dari pemerintah kepada kami sebagai keluarga penerima manfaat, sudah banyak bantuan yang kami terima. Kami mengharapkan juga bantuan permodalan agar dapat memulai usaha untuk meningkatkan ekonomi kami sehingga kelak nanti jadi keluarga yang mandiri.”(JPN Klaten)