PANGULU NAGORI BOLUK DIDUGA MARK UP PROYEK GAPURA DARI SUMBER DANA DESA

Simalungun – jurnalpolisi.id

Nagori Boluk selalu giat membangun infrastruktur hal tersebut dapat kita lihat dari pembangunan Gapura Nagori pada tahun 2020 yg menelan biaya Rp 70 juta lebih sesuai dengan papan informasi nya yg tertera diplank proyek.

Kalau di teliti secara cermat sangat tidak mungkin dengan bangunan yang ada karena jelas sekali biaya tidak sesuai dengan RAB yang dibuat psnk proyek, Awak media ini mencoba turun kelapangan langsung cek lokasi dan sekaligus menjumpai Team Fasilator Kerja (TFK) sebit saja Sumarni, dia hanya bilang kalau mencari informasi yg jelas bapak kekantor pangulu saja ujarnya sambil bertanya ada apa ini?

Dengan infornlmasi yang tidak jelas dari Sumarni, Langsung team media ini investigasi kekantor Pangulu, sesampainya di kantor penghulu ternyata Pangulu ERNAWATI SIKUMBANG tidak ada ditempat, menurut keterangan  para staffnya menyarankan untuk menghubungi melalui telp dan WA, namun semua nomor tidak aktif .

Hal ini diduga  untuk menghindari kejaran wartawan agar tidak bisa untuk konfirmasi oleh pihak media yg ingin mencari informasi tentang proyek gapura yang diduga ada mark up harga,

Menurut sumber yang bisa kita hubungi perwakilan media ini dinagori Boluk amiruddin Siregar juga membenarkan bahwa pangulu itu jarang masuk kantor, dan dia juga mengutarakan bahwa plank informasi itu tidak diikutsertakan PPN dalam bangunan, hal ini justru sangat merugikan pihak pemerintah dan masyarakat  yang selalu membayar pajak ujar amiruddin S.

Lebih lanjut Amiruddin Siregar atas nama masyarakat mengharapkan/ menghimbau kepada pihak pihak yang dapat mengawasi kinerja para pangulu/kades untuk turun kelapangan seperti INSPEKTORAT, BPK dan Jampidsus Kejatisu terutama di nagori boluk tutupnya (supianto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *