Hari Sumpah Pemuda Sebagai Spirit Pemersatu Bangsa

Oleh: 0Dr. H. Abdul Wahid, MA
(Muballigh dan Akademisi Makassar)

 

Makassar – jurnalpolisi.id

 

Usia pemuda menurut catatan WHO ialah mereka yang berusia antara 15-24 tahun selanjutnya menurut UU Kepemudaan RI mereka yang dikategorikan pemuda adalah yang berusia antara 16-30 tahun.

 

Dalam konteks kekinian pemuda atau generasi muda disebut dengan kelompok generasi milenial, yakni sebuah generasi yang tidak bisa terlepas dari perangkat teknologi komunikasi khususnya seperti komputer, android dan sejenisnya.

 

Perangkat tersebut kemudian menjadikan generasi milenial semakin mudah dalam mengakses informasi dan berkomunikasi satu sama lain tanpa dibatasi oleh wilayah dan negara, walaupun pada saat yang sama hadirnya perangkat komunikasi tersebut banyak mendegradasi moral generasi muda.

 

Terlepas dari itu semua, yang jelas bahwa para pemuda posisinya sangat penting dan sangat menentukan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sebab tidak hanya dipersiapkan  sebagai penerus dalam sebuah keluarga, tapi lebih dari itu sebagai pemegang estapet kepemimpinan suatu bangsa di masa yang akan datang. Hal yang demikian ini sejalan dengan pesan sebuah riwayat, “Pemuda hari ini adalah pemimpin di masa yang akan datang”.

 

Sumpah pemuda adalah salah satu peristiwa bersejarah yang tidak bisa dilupakan oleh bangsa Indonesia terutama kalangan generasi muda yang terjadi pada tanggal 28 Oktober 1928 yang kemudian diperingati setiap tahun sebagai hari Sumpah Pemuda.

 

Peristiwa tanggal 28 Oktober 1928 yang terjadi di masa silam, merupakan salah satu gerakan moral dari para pemuda di Nusantara yang turut andil untuk mendorong lahirnya kemerdekaan RI.

 

Peristiwa “Sumpah Pemuda” adalah titik awal bagi para generasi muda dari berbagai penjuru nusantara untuk berikrar  dan membuat sebuah konsesus yang berisi tiga poin yakni: para pemuda bersumpah bahwa Indonesia adalah tanah airnya, Indonesia adalah bangsa yang satu dan berikrar bahwa bahasa persatuan adalah bahasa Indonesia.

 

Spirit historis tersebut menjadi salah satu poin terpenting dari peringatan hari Sumpah Pemuda yang diperingati setiap tanggal 28 Oktober, dimana tujuannya untuk mengobarkan kembali semangat kebangsaan dan nasionalisme di kalangan generasi muda, agar dapat menjaga dan mempertahankan siatuasi bangsa yang tetap aman diikat oleh semangat persatuan sesama anak bangsa .

 

Peringatan sumpah pemuda juga sejatinya menjadi pelajaran berharga bagi generasi muda saat ini khususnya mereka yang tengah duduk di dunia pendidikan baik di tingkat SMU atau sederajat maupun di Perguruan Tinggi, agar  mereka mempersiapkan masa depannya dengan sebaik mungkin.

 

Generasi muda harus mengisi waktunya dengan hal-hal yang positif dan produktif, belajar yang sungguh-sungguh, menghindari berbagai tindakan yang melanggar hukum, seperti tawuran antar pelajar, seks bebas, NARKOBA, dan lebih khusus lagi para mahasiswa yang biasa melakukan aksi demonstrasi, sudah sepatutnya dilakukan dengan cara-cara yang damai, tidak mudah terprovokasi dengan issu yang belum tentu benar mengedepankan rasional dari pada emosionalnya. Karena yakinlah bahwa _“demontrasi yang damai akan jauh lebih membuat masyarakat simpatik dibandingkan demontrasi yang melanggar hukum.

 

Pada akhirnya, hari sumpah pemuda yang diperingati setiap tahun adalah spirit pemersatu bangsa dan juga menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk dapat menjadi pelopor perdamaian di tengah masyarakat apa lagi di masa pandemi saat ini, menjalin komunikasi dan  sinergitas dengan jajaran Polri secara baik, demi hadirnya situasi kamtibmas khususnya di kota Makassar.( Sukardin SH)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *