Pamsimas Dinilai Sia -Sia, Warga Desa Sambet Tetap Sulit Mendapatkan Air Bersih

Kupang NTT – jurnalpolisi.id

Banjir Keluhan Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) dinilai sia-sia, lantaran akses air tidak berfungsi sama sekali.

Salah satunya di desa Sambet, Kecamatan Toianas, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Propinsi Nusa Tenggara Timur, pelayanan air bersih dari program Pamsimas tidak mengalir sampai kerumah warga, sehingga program tersebut tidak berfungsi sama sekali.

Warga desa Sambet yang tidak mau disebut namanya mengatakan, air hanya mengalir di pipa yang berhubungan langsung dengan bak penampung, sementara pipa yang melintasi jalan tidak ada ada air yang mengalir.

“Yang ada air hanya di bak penampung, jadi yang bisa menggunakan air hanyalah petugas jaga dan beberapa rumah yang berdekatan dengan bak penampung, sedangkan pemasangan pipa untuk kerumah warga hanya dilayani untuk 6 rumah saja yang ada hubungan baik,” katanya, Senin (28/9/2020).

Pipa-pipa disepanjang jalan di biarkan begitu saja di atas jalan tanpa ditanam dalam tanah, sehingga kendaraan roda 6 milik kepala desa yang mengangkut batu menggulas pipa sampai pecah, dan ini terlihat dibeberapa titik.

Warga mengungkapkan akses aliran air kalau di aliri hanya mengalir sebentar saja sehingga ada anggota BPD Desa Sambet yang datang membengkokkan pipa kran air dijalan.

Seorang warga lain juga mengatakan, pembangunan Pamsimas menghabiskan anggaran hingga 350 juta dan dikerjakan oleh warga yang sebagian besar adalah ibu-ibu tanpa bayaran, namun air bersih yang diharapkan juga tidak dirasakan warga.

“Air tidak mengalir sampai kerumah, jadi pembangunan Pamsimas itu sia-sia dan tidak ada manfaat sama sekali untuk warga, dan menghabiskan anggaran saja,” katanya.

Ditambahkannya, selain Program Pamsimas, sebelumnya ada juga program bantuan air bersih dengan anggaran 1 miliyar lebih tapi air hanya bisa digunakan beberapa bulan saja dan sampai sekarang mubazir.

Ketua Lembaga Investigasi Negara Propinsi NTT, RoyS mengatakan, akan mendesak pihak terkait untuk segera menuntaskan pekerjaan Pamsimas di desa Sambet.

Menurutnya, pihaknya sering mendapat laporan dari masyarakat bahwa, program Pamsimas itu banyak menimbulkan persoalan baru dan di nilai masih jauh dari harapan. Ia juga mendapati, selama ini Program Pemerintah Pusat itu belum mampu menjawab kebutuhan warga terhadap air bersih.

“Kami juga akan mendorong agar adanya pemeriksaan dari pihak yang berwenang atas proyek yang kami duga menjadi mubazir tersebut,” kata RoyS

“Ironisnya, dan kesan yang timbul yaitu program Pamsimas yang sia-sia pembangunannya. Artinya penggunaan anggaran Pusat tersebut tidak termanfaatkan dengan maksimal,” tegasnya.

Padahal secara umum Indonesia sedang gencar-gencarnya melakukan pengentasan kemiskinan, pembangunan sumber daya manusia, serta perbaikan pelayanan masyarakat. Kondisi buruk sarana sanitasi masyarakat juga menyebabkan kerugian besar terhadap kesehatan, ekonomi, dan lingkungan. (Roy S)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *