Puan Maharani : Bangsa ini sedang Berusaha Bergotong Royong untuk Mencari Solusi dari Pandemi Covid-19.

Jakarta – jurnalpolisi.id

DPR RI Puan Maharani menyatakan, bangsa ini sedang berusaha bergotong royong untuk mencari solusi dari pandemi Covid-19.

Hal tersebut ia sampaikan ketika menjadi bintang tamu di tayangan YouTube Deddy Corbuzier  baru-baru ini.

“Ini kan bukan hanya di Indonesia, 215 negara terkena masalah ini. Dan semua belum mendapat solusi seperti yang diharapkan,” kata Puan.

Puan lantas membahas jika masyarakat Indonesia tidak bisa sepenuhnya menjaga diri di rumah dan mengesampingkan urusan perekonomian masing-masing.

“Tanpa kerja bagaimana kita akan mengurus ekonomi kita. Tapi kalau kerja malah kemudian jadi sakit hingga amit-amit meninggal terus ngapain? Jadi pilihan antara ekonomi dan kesehatan ini enggak bisa dipilih,” kata Puan.

Putri dari Megawati Soekarnoputri ini mengungkapkan bahwa solusi untuk keluar dari masalah krisis Covid-19 ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, melainkan semua kalangan.

“Ini yang harus kita pikirkan bareng-bareng, enggak cuma pemerintah, enggak cuma orang per-orang tapi sama-sama, bagamana caranya sehat tapi bisa kerja,” ungkap Puan.

Politisi senior PDI Perjuangan ini pun mengungkapkan jika negara-negara lain berhasil menemukan cara mengatasi Covid-19 tak lain lantaran warganya yang bisa diajak disiplin.

“Sampai sekarang pemerintah kita belum bisa menetukan. Bahkan kalau kita tanya ke negara lain pun belum bisa. Jadi kalau ada negara yang mempunyai cara mengatasi pandemi covid ini karena mungkin masalah jumlah penduduk, kemudian tingkat kedisiplinan,” jelas Puan.

Puan pun mengakui, tak mudah untuk mendisiplinkan warga dari negeri besar seperti Indonesia.

“Ya memang. Kita harus akui. Negara sebesar ini, dengan penduduk yang besar, tidak mudah untuk mengatur untuk bisa berdisiplin,” ujar Puan.

Ia pun menjelaskan alasan  tingkat kedisiplinan warga Indonesia masih rendah, karena yang harus diterapkan adalah soal physical distancing.

Puan lantas memberi contoh bahwa fasilitas yang ada untuk menerapkan physical distancing di Indonesia masih belum memadai,  misalnya di bidang transportasi.**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *