Target 83 Lokasi BBM Satu Harga Tercapai

Mataram – jurnalpolisi.id

Badan Pengatuh Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) bersama PT Pertamina (Persero) meresmikan 44 lembaga penyalur BBM Satu Harga yang tersebar di 12 provinsi. Bertempat di Terminal BBM PT. Pertamina (Persero) Ampenan, Mataram, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (12/12/20) Kepala BPH Migas bersama Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr. H. Zulkieflimansyah dan Direktur Rekayasa dan Infrastruktur Darat PT. Pertamina (Persero) Nur Muhammad Zain, meresmikan secara serentak 44 Penyalur BBM 1 Harga.

“Pemerintah ingin mewujudkan keadilan ketersediaan, keadilan distribusi, dan keadilan harga di bidang energi dan ini tidak hanya jargon, tapi telah dibuktikan dengan diresmikannya program BBM satu harga ini. Alhamdulillah walaupun tahun 2020 ini terjadi pandemi covid-19, dengan kerja keras, sinergi, koordinasi dan kerjasama yang luar biasa antara BPH Migas, PT. Pertamina (Persero), Pemerintah Daerah maka target pembangunan Penyalur BBM 1 harga dapat selesai tepat waktu” Jelas Ifan, sapaan M Fanshurullah Asa di Lokasi peresmian.

Ifan menjelaskan, target 83 lokasi penyalur BBM 1 Harga di tahun 2020 tersebar di wilayah 3T dengan rincian 13 Penyalur di Sumatera, 13 di Kalimantan, 21 di NTB dan NTT, 7 di Sulawesi, dan 29 Penyalur di Maluku dan Papua. 44 Penyalur BBM 1 Harga yang diresmikan hari ini meliputi 1 Penyalur di Propinsi Aceh, 1 Riau, 2 Kepulauan Riau, 4 NTB, 6 NTT, 4 Kaltara, 2 Kalbar, 1 Sulteng, 5 Maluku, 7 Maluku Utara, 3 Papua, dan 8  Penyalur di Papua Barat. Provinsi Nusa Tenggara Barat memperoleh Alokasi Pembangunan Penyalur BBM 1 Harga sebanyak 19 Lembaga Penyalur BBM 1 Harga Tahun 2020-2024 dan untuk tahun 2020 ini, sebanyak 5 Penyalur.

Ifan, sapaan akrabnya, mengatakan, dari teori trickel down effect oleh Albert Hirschman, mengatakan, progam BBM Satu Harga menjadi antitesis dari teori tersebut yang kini banyak diterapkan dalam pembangunan ekonomi.

Teori trickel down effect menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi yang terpusat pada satu daerah bisa menetes ke daerah sehingga diharapkan terjadi pertumbuhan ekonomi. Namun, ia berpendapat, pertumbuhan ekonomi agar bergerak jika terdapat keadilan yang dimulai dari pinggiran daerah.

“Keadilan justru yang menggerakkan pertumbuhan ekonomi. Bukan sebaliknya yang dengan pertumbuhan terpusat lalu menetes ke daerah untuk mewujudkan keadilan,” kata Fanshurullah Mataram, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (12/12).

Ia mengatakan, membangun dari pinggiran dengan mengutamakan keadilan ekonomi bagi masyarakat merupakan bagian dari Nawacita Presiden Joko Widodo. Di mana, pemerintah berharap agar di masa yang akan datang wilayah terdepan, terpencil, dan tertinggal nantinya bisa menjadi kawasan baru penggerak pertumbuhan ekonomi.

“Pemerintah ingin mewujudkan keadilan ketersediaan, keadilan distribusi, dan keadilan harga di bidang energi dan ini tidak hanya jargon,” kata Fanshurullah.

Adapun, dengan diresmikannya 44 penyalur tersebut, maka total target tahun ini sebanyak 83 penyalur BBM Satu Harga telah tercapai.

 “Selamat kepada 44 Penyalur BBM Satu Harga dan secara resmi dinyatakan beroperasi, selamat juga ini sekaligus kado 63 th Pertamina ,” ujar peraih  penghargaan CNBC Indonesia Award 2020 dalam kategori “The Outstanding Leader in Nation Building”, 10 Desember *(Icky)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *