
Langkat- .
Atusan hektar sawit produktif tidak terurus di wilayah PTPN II Distrik Rayon Utara. Hal tersebut dapat dilihat dilapangan banyaknya pohon sawit yang ditumuhi rerumputan padahal sawit tersebut masih produktif dan setiap saat dipanen oleh karyawan. Hal ini terjadi di Kebun Kwala Sawit, Air Tenang, Batang Serangan, Sawit Seberang, dan Sawit Hulu. Sungguh sangat disayangkan sepertinya pohon sawit yang produktif ini tidak terawat dengan baik. Sehingga menimbulkan kesan yang kurang baik.
Atusan hektar sawit produktif tidak terurus di wilayah PTPN II Distrik Rayon Utara. Hal tersebut dapat dilihat dilapangan banyaknya pohon sawit yang ditumuhi rerumputan padahal sawit tersebut masih produktif dan setiap saat dipanen oleh karyawan. Hal ini terjadi di Kebun Kwala Sawit, Air Tenang, Batang Serangan, Sawit Seberang, dan Sawit Hulu. Sungguh sangat disayangkan sepertinya pohon sawit yang produktif ini tidak terawat dengan baik. Sehingga menimbulkan kesan yang kurang baik.
Namun beberapa karyawan yang tidak mau menyebutkan jati dirinya mengatakan bahwa sebahagian pohon sawit yang tidak teratur tersebut akan melakukan replanting dan menunggu waktu saja untuk ditebang. Namun sebahagian akibat kondisi perusahaan yang saat ini kurang menguntungkan sehingga dana perawatan tidak ada, baik dari perawatan sawit, menyemprot rumput dan memupuk yang saat ini memang sudah jarang sekali dilaksanakan. Bahkan menurut mereka disalah satu kebn luasnya 250 Ha namun dana perawatan yang turun hanya untuk 50 atau 70 Ha saja. Dan ini seterusnya bergantian, ya wajar wajar saja dengan sekian bulan lahan tersebut menjadi seperti tidak dirawat. Dan kamipun tidak tau persis penyebabnya.
Menurut beberapa pengurus LSM sebagai pengamat menanggapi hal tersebut sepertinya memang PTPN II diambang kehancuran karena beberapa masalah saat ini hampir tidak bisa diatasi oleh perusahaan sehingga banyak karyawan di wilayah Distrik Rayon Utara mengeluh seperti beberapa hal yang teradi akhir akhir ini banyaknya TBS yang tidak terangkut akibat perusahaan tidak mampu membayar angkutan TBS. Demikian juga dana kesejahteraan yang saat ini jarang diberikan padahal khusus Distrik Rayon Utara merupakan barometer PTPN II, artinya apabila PTPN II Distrtik Rayon Utara ini oleng maka dapat dipastikan PTPN II juga oleng, ujar pengamat”.Selanjutnya dikatakan pula bahwa saat ini banyak karyawan yang mengeluh dan merasa sakit hati karena khususnya karyawan di PTPN II Distrik Rayon Utara bekerja dengan sungguh-sungguh tetapi dari segi kesejahteraan karyawan tidak pernah ditingkatkan. Apalagi pada saat ini sulitnya bagi karyawan yang pensiun untuk mengurus dana SHT bahkan ada dianatara mereka yang sudah meninggal dunia tetapi hingga kini perusahaan juga tidak mampu untuk mengeluarkan SHT nya. Namun kesemuanya itu tentu berpulang kepada kebijjakan Dirut dalam mengkelola perusahaan PTPN II. Jika hal ini dibiarkan kita khawatir kondisi PTPN II kedepan akan semakin hancur karena salah satu upaya adalah untuk meningkatkan produksi namun sayangnya apabila sawit tersebut tidak terurus jelas produksinya akan menurun, ujar pengurus LSM yang saat ini tidak mau disebutkan. (sahrul)