
Klaten , jurnalpolisi.id
Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sodaqah Muhammadiyah (Lazizmu) dan Majlis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat PP Muhammadiyah fokus melakukan pilot project penguatan pemberdayaan usaha pada sektor peternakan. Salah satu program pemberdayan yang telah dilaunching, yakni usaha ternak ayam broiler organik Muhammadiyah (BronicMu).Usaha ternak ayam BronicMu itu ditujukan untuk warga Muhammadiyah yang berada di Kabupaten Klaten. Pemberian modal usaha secara simbolis di lakukan Selasa (05/11/2019) di desa Krakitan,Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten dengan mengucurkan dana sebesar Rp 470 Juta untuk 5 kelompok peternak yang ada di 5 kecamatan yaitu kecamatan Manisrenggo, Wedi, Bayat, Ngawen dan Karangdowo dengan masing-masing diwakili 10 calon peternak.
Menurut ketua Lazismu PP Muhammadiyah, Hilman Lathif mengatakan program peternakan ayam Bronic dengan konsep bisnis sosial dimaksudkan untuk meningkatkan nilai ekonomi penunjang dalam keluarga. Tak hanya itu kegiatan ini sebagai upaya mendayagunakan dana ZIS yang telah terkumpul untuk kemaslahatan umat.
“Jika dilihat bedanya ayam broiler organik dengan broiler bisa sangat banyak. Dari sisi tekstur dagingnya lebih kenyal, dari sisi rasa ayam broiler organik bisa dipanen kisaran umur 32 hari. jika dimasak rasanya lebih gurih, dan tanpa menggunakan obat kimiawi,”tuturnya.

Hilman berharap pilots projects usaha ternak ayam BronicMu semoga program ini dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan warga Muhammadiyah dan masyarakat Klaten umumnya.
Ketua MPM PDM Klaten Husni Thamrin mengatakan ayam broiler organik ini mampu dipanen pada usia 32-35 hari,dengan bobot 1,8 kilogram per ekornya. Adapun makanannya menggunakan makanan ayam pabrikan seperti biasa namun difermentasikan dulu dengan ditambahkan asam amino yang berbahan dari tumbuhan-tumbuhan dan buah-buahan serta untuk penguat ayam tidak menggunakan vaksin namun menggunakan ramuan penguat jantung (RKJ) yang terbuat dari empon empon dan madu.
Kelebihan ayam BronicMu adalah bibit bisa didapatkan dengan mudah,makanan ayam mudah, dan tidak membutuhkan ruang yang banyak,angka kematian sangat rendah bahkan bisa zero mortalitas, dengan umur yang sama besaranya ayam lebih besar dan yang paling penting adalah daging bebas dari kimiawi.Adapun untuk pemasaran ayam broiler organik ini tidak akan kesulitan karena akan menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga dan majelis yang ada di Muhammadiyah seperti rumah sakit rumah sakit yang berada dibawah organisasi Muhammadiyah, sekolah sekolah Muhammadiyah ataupun Pondok pesantren Muhammadiyah dan juga jaringan usaha Muhammadiyah yang lain. (Tumirin JPN Klaten)