Akibat Kekurangan Alat Panen ( Kombin), Petani Kesulitan Memanen Padi
Kudus – jurnalpolisi.id
Petani di desa undaan tengah kabupaten Kudus kesulitan memanen padi yang luas wilayah pertanian nya ±550 Hektar.
Itu berawal kejadian di musim tanam pertama/MT (1) kemarin secara bersamaan dengan luas 550 hektar, namun ketika terjadi nya panen raya seluruh wilayah Jawa yang bersamaan ,sehingga alat pemotong padi modern(kombin) Ter sebar di luar daerah kabupaten sehingga di desa undaan tengah kacau dalam persoalan pemotongan padi.
Namun setelah kepala Desa menerbitkan surat keputusan degan perhatian pemerintah desa, kesulitan ekonomi pertanian yang pernah di alami masyarakat petani akibat kurangnya alat kombin itu sekarang tidak Terulang kembali.
Surat keputusan kepala desa undaan tengah itu tidak ber maksud untuk memonopoli kegiatan kombin dalam keberadaan nya oleh salah satu kelompok saja, namun lebih mengatur tentang penjaminan alat kombin dalam penyediaan alat panen itu akan selalu tersedia kapan pun di butuh kan masyarakat petani kata salah satu petani (wgr) yang juga penglola air pertanian P3A yang temui di lokasi pertanian.
Memang kemarin sempat terjadi demontrasi dari beberapa penebas padi ke balai desa undaan tengah dan di temui oleh kepala desa (Dedy arisanto) dan di jelaskan soal pembatasan alat pemotong padi di tempat kami itu utk menjamin petani kita tidak terlantar lagi seperti kemarin jelas nya kepada warga desa kutuk yang telah mempertanyakan hal itu.
Sehingga dengan pemberlakuan keputusan kepala desa oleh pemerintah desa undaan tengah harus di taati oleh semua pihak, dan bila mana ada yg tidak mematuhi maka akan kami tindak sesuai prosedur demi penegakan peraturan yang melekat pada pemberdayaan petani kita itu ujar Dedy arisanto. (Sf, jurnalis media JPN)