Pangdam III/Siliwangi, Gubernur Dan Kapolda Jabar Hadiri Acara Silaturahmi Kebhinekaan Di Karawang
Karawang – jurnalpolisi.id
Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto, dan Gubernur Jabar M. Ridwan Kamil, S.T.,M.Ud serta Kapolda Jabar Irjen Pol. Rudy Sufahriadi menghadiri acara silaturahmi kebhinekaan bersama Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) Republik Indonesia (RI) Maulana Al – Habib Muhammad Luthfi Bin Ali Bin Yahya di Karawang Jabar, Sabtu (15/8/2020).
Silaturahmi Kebhinekaan diselenggarakan dalam rangka menyambut HUT RI ke-75 tahun 2020, di laksanakan di beberapa Tempat Ibadah di Kabupaten Karawang.
Watinpres RI Maulana Al – Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya beserta rombongan di antaranya mengunjungi Gereja Santo Martinus Paroki Kristus Raja, beralamatkan di Karawang Kompleks Perumahan Resinda Desa Purwadana, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang.
Pada kegiatan silaturahmi kali ini mengusung tema ” Memperkokoh Nilai Kebhinekaan Untuk Memperkuat Persatuan dan Kesatuan”.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, pada sambutannya menyampaikan,” bahwa komunikasi betapa pentingnya karena masalah adalah miskomunikasi jadi banyak komunikasi banyak saling mengerti tidak banyak komunikasi pasti banyak salah pengertian “.
Lebih lanjut Gubernur mengatakan, “sejak Habib Luthfi menyampaikan niat maksud terngiang-ngiang gagasan sederhana tapi power full ini sudah dalam genggaman kekuasaan untuk keutuhan NKRI “.
“ Saya bertekad nanti akan membuat program yang sama di level-level yang lebih rendah lebih banyak dan menjangkau semangat keseluruhan Negeri khususnya di Jawa Barat,” janji Gubernur.
Selain itu Gubernur menyampaikan, bahwa Jabar punya persepsi-persepsi yang perlu saya sempurnakan yang dari sisi toleransi, dari itu tantangan maka salah satu tempat saya adalah menjadikan Jawa Barat sebagai benteng Pancasila.
Gubernurpun berharap, dengan giat silaturahmi kebhinekaan ini dapat tercipta rasa kebersamaan diantara kita didalam menjaga keutuhan NKRI.
Di tempat yang sama, Watimpres RI Maulana Al – Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya mengatakan, bahwa tokoh dari Katolik dan Protestan adalah bagian dari elemen masyarakat Indonesia yang diharapkan mampu menghindari intoleransi beragama yang akan berdampak pada keutuhan NKRI.
Menurutnya, ” Pancasila itu letaknya bukan di mulut letaknya tetapi di dalam hati seperti yang dikatakan oleh Bapak Gubernur bilamana tercetus yang keluar dari sarang lebah diketahui dan lagu bagi pemantik yang bisa melaksanakan alat musik memang yang keluar dari hati itu notnya berbeda walaupun jatuhnya sama itu keanehan keunikan tersendiri dalam dunia musik hebatnya dalam dunia mengimbangi dan yang mengimbangi juga geseknya tidak terlepas sebagai suara yang paling rendah karena musik itu hanya sebatas perumpamaan saja.
“Marilah kita bersama-sama untuk dapatnya menjalankan kehidupan sehari-hari dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila agar NKRI tidak terpecah belah oleh intoleransi beragama,” pesannya.
Pada kegiatan tersebut juga, Dewan Pertimbangan Presiden (Watinpres) RI Maulana Al – Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya sempat melakukan peletakan batu pertama pembangunan Paroki (Rumah Pastor) di area depan Gereja ST. Marinus.
Seusai di Gereja Santo Marinus Paroki Kristus Raja bertolak ke Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) dan ke Pura Agung Sangga Bhuwana yang tidak jauh dari Area Kompleks Perumahan Resinda. Vihara Sanghamitta, dan kegiatan kunkernya diakhiri di Klenteng Bio Kwan Tee Koen yang terletak di Jalan Raya A Yani, Kelurahan Nagasari, Karawang. (Pendam III/Siliwangi.ds)