Bupati Rocky Jumpai Kepala BNPB Pusat Di Jakarta

BUPATI ROKY, ketika bertemu Kepala BNPB Pusat, Letjen TNI Doni Monardo, di Kantor BNPB Pusat di Jakarta, Kamis (22/10/2020)

 

JAKARTA — jurnalpolisi.id

 

Bupati Aceh Timur H. Hasballah HM.Thaib, SH, menjumpai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat, Letjen TNI Doni Monardo, di Jakarta, Kamis (22/10). Pertemuan keduanya ikut didampingi Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi, Ir. Rifai, M.B.A.

 

Dalam kesempatan itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Timur melaporkan kerawanan bencana alam yang terjadi disejumlah titik didaerah itu ke Badan Nasional Penangulangan Bencana (BNPB) Pusat di Jakarta. Diharapkan, BNPB turun melihat kondisi kekinian daerah yang kerap mengalami bencana alam, baik tanah longsor ataupun abrasi pantai.

 

“Ada beberapa poin penting yang kita sampaikan, antara lain soal abrasi pantai sepanjang persisir Aceh Timur mulai dari Bayeun (perbatasan Aceh Timur dengan Kota Langsa), hingga ke Madat (perbatasan Aceh Timur dengan Aceh Utara,” kata Rocky, usai bertemu Kepala BNPB Pusat, Letjen TNI Doni Monardo.

 

Dalam pertemuan itu, Rocky juga menyampaikan kondisi abrasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Arakundo di Pante Bidari, karena selama ini kian mengancam keselamatan penduduk, bahkan sejumlah rumah penduduk direlokasi dan jalan antar desa juga hilang dikikis abrasi sungai.

 

“Mengingat DAS Arakundo ini menjadi tanggungjawab pemerintah pusat, maka kita ikut menyampaikan kondisi terakhir pasca amblasnya jalan antar desa yang menghubungkan ke pusat ibukota kecamatan,” terang Rocky.

 

Disisi lain, Rocky juga menyampaikan kondisi abrasi pantai sepanjang 14 kecamatan di Kabupaten Aceh Timur, mulai dari Kecamatan Birem Bayeun hingga ke Madat. Hal itu dinilai perlu dibangun batu pemecah ombak, karena semakin lama abrasi semakin mengikis pemukiman penduduk.

 

Untuk mengatasi semua permasalahan kebencanaan, Rocky mengaku ikut mengusulkan beberapa titik pembangunan yang sifatnya mendadak, sehingga kedepan abrasi tidak lagi terjadi. “Abrasi DAS Arakundo, jika dibiarkan akan berdampak terhadap jalan dan jembatan negara di perbatasan Julok – Simpang Ulim,” papar Rocky.

 

Meskipun dalam suasana pandemi COVID-19, kita tetap siaga dalam menghadapi bencana alam berupa banjir dan longsor yang kerap terjadi setiap akhir tahun atau di awal tahun,” tutur Rocky seraya mengaku, Tim Gugus Tugas Aceh Timur juga terus bekerja mencegah penyebaran wabah COVID-19 di Aceh Timur. (Zainal Abidin).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *