Aceh timur bereh di terjang banjir aktivis Bupati Salah kaprah

Aceh Timur – jurnalpolisi.id

 Melihat kondisi pasca banjir besar yg melanda Aceh timur beberapa hari yang lalu aktivis sosial Darwin eng  menganggap bupati salah kaprah mengeluarkan perintah agar masyarakat tetap menjaga protokoler covid di tengah terjangan banjir yg terjadi di 16 kecamatan dari 24 kecamatan di Aceh timur bahkan sampai merambah pusat ibukota Aceh timur tersebut

 Pasalnya semenjak hujan yg menguyur Aceh timur selama 2 mlm 2 hari tersebut sejak  Jum’at pagi sampai Minggu mlm serta beberapa rentetan hujan sebelum banjir terjadi sampai mengakibatkan beberapa daerah seperti idi, perlak,bagok,Julok,Bayeun,simpang Ulim,madat,Pante bidari, Indra makmu dan sebagian wilayah kecamatan lain terendam banjir kurang lebih 48 jam

  Yg menyebabkan masyarakat harus mengungsi Krn ketinggian air mencapai 1 sampai 2 meter,
  bupati seolah lupa masalah yg lebih penting dari pada protokoler covid adalah penanggulangan dan ekonomi masyarakat yg hancur  pasca banjir

  Seharusnya bupati jgn sibok ngurusin covid dulu Krn ada gugus tugas dan orang kesehatan yg menangani hal tersebut kalau itu juga sampai bupati urus kapan bupati bisa maksimal kerjakan yg lain apa gugus tugas GK bisa kerja makanya bupati sampai turun tangan,
 Kan GK mungkin tim gugus GK tau kerjanya apalagi langsung di bawah BPBD dan direktur rumah sakit umum pulak jubirnya serta beberapa elemen lain sampai tingkat desa bagian dari gugus,
  jadi bupati bisa ngurus yg lebih penting seperti kerugian masyarakat dan bagaimana cara memulihkan ekonomi masyarakat apalagi di tengah pandemi seperti ini, cetusnya

 Darwin juga menyayangkan keteledoran yg di lakukan oleh pemerintah sehingga menyebabkan banjir begitu meluas hingga mengakibatkan lahan sawah baru tanam dan tambak warga terendam banjir hingga sampai beberapa pengusaha ayam pedaging harus rela merugi Krn ayam mereka mati terendam banjir belum lagi kerugian materil lainnya seperti kehilangan ternak, alat elektronik rusak, kendaraan roda 2 dan 4 rusak, rumah2 rusak, lahan sawet dan karet terendam banjir dan lainnya yg seolah-olah luput dari tanggung jawab pemerintah,

 Padahal kalau kita melihat kilas balik faktor-faktor penyebab banjir itu banyak,
  seperti halnya ilegal logging dalam sekala besar atau kecil ren clearing dan replanting perusahaan perkebunan atau koperasi sampai galian C yg tidak sesuai,
 sampai kurangnya antisipasi dari pemerintah hingga salah membangun infrastruktur untuk mencegah banjir ini terjadi,

 Ya sekarang kan lagi2 yg jadi korban rakyat yg kehilangan mata pencaharian bukan mereka “pemerintah” mereka kan gampang rusak tinggal bangun, banjir ya kasih indomie telor dan saos toh uang sudah ada dari rakyat tinggal manfaatkan saja,
 Masalah ekonomi masyarakat yg hancur urusan belakangan,
 Padahal pemerintah wajib memberikan pelayanan maksimal kepada rakyat Krn mereka itu di gaji untuk bekerja bukan untuk ketawa,
 Jgn bodohkan masyarakat dong dgn melegalkan yg tidak legal terus datang banjir kasih bantuan upload ke medsos dan seremonial, kan bukan begitu fungsi mereka semua,
Apa GK malu di gaji tapih kerjanya buat rakyat menderita, pungkasnya

 Aktivis sosial win eng  yg  selalu hanggat mengkritik pemerintah  menaruh harapan besar di akhir-akhir masa jabatan bupati Rokky yang berjargon bereh itu agar di akhir masa jabatan 2 periodenya bupati lebih semangat membangun Aceh timur agar Aceh timur sepeninggalan Rokky semakin maju jgn cuma jargonnya yg bereh tapi ekspektasi nya juga lebih bereh,
 Saya menaruh harapan besar kepada Rokky untuk bisa membawa Aceh timur kedepannya lebih bereh jgn cuma Krn banjir udah stagnan apalagi dia kan sudah hampir 2 periode menjabat jadi sudah waktunya kuras pikiran untuk kemajuan Aceh timur kedepannya,
 Apalagi Aceh timur di dukung oleh SDM dan SDA yg jarang ada di daerah lain masak kita mau terus kalah,
 Kalau saya boleh kasih saran bupati lebih berfikir bagaimana cara memanfaatkan SDM dan SDA yg ada aja dulu jgn manja dgn hasil yg sudah ada kita mau liat terobosan beliau seperti apa jgn manja dgn usaha orang2 terdahulu aja( Zainal Abidin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *