Terkait BBM Subsidi Jenis Premium Dan Solar: Bola Panas Dikubu Pertamina, SPBU, Dan Pemerintah. Manakah, Yang Harus Di Percayai Publik..??

Papua-Jurnal Polisi.id Terkait dengan adanya dugaan pembatasan penyaluran Bahan Bakar Minyak Bersubsidi (BBM) disetiap SPBU Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, maka pihak media ini langsung mengkonfirmasi kepada pihak Pertamina (Persero) Provinsi Papua melalui Edi Mangun. Dalam konfirmasi itu, Edi Mangun mengatakan, saya belum punya bukti jika ada pihak SPBU yang menimbun, jadi tidak bisa berkomentar. Tetapi yang jelas Pertamina tetap menyalurkan Bahan Bakar Minyak Bersubsidi (BBM) pada setiap SPBU diwilayah Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, sudah sesuai dengan prosedur yang ada. Jadi menyangkut BBM Subsidi itu, aturannya ada di Pemerintah bukan kepada Pertamina. Kami hanya bisa menjalankan apa yang bisa dilakukan berdasarkan ketentuan ketentuan yang ada. “Kalau tidak disalurkan, silahkan tanyakan kepada pimpinan SPBU. Ada apa yang mereka lakukan, hingga tidak di Supply. Kalau tidak ada sesuatu, Pertamina tidak akan menyetop Supply,” begitulah diungkapkan oleh Edi Mangun kepada Jurnal Polisi pada hari Senin, Tanggal 19 Juli 2021. Edi Mangun menambahkan, subsidi itu milik Pemerintah bukan Pertamina. Silahkan tanyakan kepada Pemerintah. Pertamina hanya diberi tugas menyalurkan. Selanjutnya, terkait dengan adanya pembatasan penjualan BBM Subsidi jenis Premium disetiap SPBU Timika Kabupaten Mimika, Arifin menjelaskan bahwa pihaknya tidak bisa berbicara. “Kalau saya berbicara, nanti salah lagi. Jadi, lebih baik tanyakan langsung kepada SCR Pertamina. Takutnya nanti saya salah bicara, saya dimarahi lagi,” demikian kata Arifin petugas SPBU Nawaripi kepada Jurnal Polisi.id. Kemudian dari pada itu, terkait dengan adanya pengakuan dari petugas SPBU tersebut di Timika Kabupaten Mimika, kembali lagi salah satu pemilik SPBU di Timika yang tidak disebutkan namanya mengatakan, Bahan Bakar Minyak Subsidi tidak lagi ditanggulangi oleh pihak pemerintah, namun ditanggulangi oleh Pertamina. Oleh sebab itulah, hal ini yang menjadi pertanyaan publik apakah itu benar pihak Pemerintah tidak tanggulangi Subsidi tetapi Pertamina?Menanggapi keterangan dari Arifin sebagai petugas SPBU Nawaripi diwilayah Kabupaten Mimika, Edi Mangun menanyakan. “Arifin itu siapa, dia bukan pekerja kok ngaku atasannya Pertamina. Atasan Arifin itu boss SPBU ya,” begitulah tutur Edi Mangun kepada Jurnal Polisi.id.  Edi Mangun mengatakan, pembatasan itu permintaan yang punya barang. “Saya pikir sudah lama kita komunikasi tentang BBM Subsidi dan anda paham itu. Jadi mohon jangan buat pertanyaan berulang,” demikian ucap Edi Mangun. Selain dari pada itu, salah satu warga masyarakat yang berdomisili diwilayah Kabupaten Mimika, Pina mengatakan, kenapa BBM Subsidi jenis Premium sudah semakin sulit. Pada hal, tidak bisa begitu. Tetapi sekarang, tambah susah sekali eeh. “Waktu saya antri Premium di SPBU Nawari, mereka pelayanan dari Jam 12 sampai Jam 2 siang saja mereka sudah tidak jual lagi Premium. Kenapa bisa begitu,” demikian disampaikan oleh Pina salah satu pengguna BBM Subsidi jenis Premium di Kabupaten Mimika. “Saya pernah, coba pake Pertalite di Motorku. Tetap, paling bos sekali. Tidak sama, dengan Premium. Kalau saya pake Premium, lama baru saya isikan motorku lagi. Kalau Pertalite, paling boros motorku jadi cepat sekali saya isi lagi motorku. Kita sudah beli Pertalite dengan harga yang mahal, tapi bos juga. Mendingan saya pake Premium,” begitulah tambah Pina, salah satu warga yang tinggal di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua.. BBM Subsidi jenis Premium kini menjadi bola panas dikubuh Pertamina, SPBU dan Pemerintah.  Pihak Pertamina melalui Edi Mangun, tanyakan Pemerintah. Sementara pihak SPBU tanyakan SCR Pertamina. Sementara BBM Subsidi jenis Solar dan Premium, adalah bentuk pemberian dari pemerintah kepada masyarakat dengan harga yang bisa dijangkau. Lalu mengapa harus pihak Pertamina melalu Edi Mangun, mengatakan  tanyakan Pemerintah? Kemudian, pihak SPBU melalui Arifin mengatakan nanti tanyakan sama SCR Pertamina, karena dirinya takut salah dalam memberikan keterang terhadap Jurnal Polisi.id saat dikonfirmasi terkait adanya dugaan pembatasan penjualan BBM Subsidi jenis Premium. Sementara pengakuan warga masyarakat Kabupaten Mimika, melalui Pina kalau dirinya pake BBM jenis Pertalite cepat habis dimotornya. Sehingga, dia kembali menggunakan BBM jenis Premium karena lama baru habis. Editor: Keklir Kace MakupiolaMelaporkan Dari Timika Papua.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *