Peusijuek dan Peletakan Batu Pertama RS REGIONAL Bireuen

 Bireuen – jurnalpolisi.id Akhirnya setelah penantian panjang Rumah Sakit Regional Bireuen akan segera dibangun.Mungkin inilah kata awal yang lebih pantas utk membuka berita acara peliputannya. Hal ini disebabkan oleh berlikunya proses menuju realisasi RS Regional tersebut. Berawal dari pengadaan tanah yang berlokasi di gampong Geulumpang Payong kecamatan Jeumpa, atau tepatnya di samping sebelah barat kantor Samsat Kabupaten Bireuen. Disana saat itu sudah disepakati lahan sawah untuk areal pembangunan seluas 13 Ha, namun kemudian entah dikarenakan oleh sesuatu hal sehingga tanah tsb tidak jadi untuk lahan pembangunan RS Regional tersebut. Selanjutnya atas kemurahan hati seorang pengusaha Bireuen,diberikanlah lahan perkebunannya di Juli untuk rencana pembangunan RS Regional tsb yg pembayarannya bisa lebih fleksibel.Namun lagi-lagi gagal  terealisasi.Hingga kemudian berakhir di lahan sekarang. Terletak di kawasan Gampong Cot Buket, Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen, RS Regional yang direncanakan dibangun pada 2014 silam itu,hari ini Rabu 13 Oktober 2021 dilakukan tradisi “Peusijuek” tepung tawar. Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun di lapangan,lagi-lagi terkendalanya pembangunan RS Regional tersebut adalah disebabkan persoalan pembebasan tanah.Hal itu diakui Geuchik Gampong Cot Buket, T Iskandar.”Pihaknya mengharapkan pembebasan tanah yang belum diselesaikan agar segera dibayar pada tahap kedua ini,seperti yang telah dijanjikan dan disepakati bersama.” Kami mendukung penuh pembangunan RS Regional ini, namun kami berharap selain hal pembebasan tanah yang belum selesai pembayarannya,juga masalah jalan atau akses dari dan menuju ke Rumah Sakit selama proses pembangunan berlangsung agar selalu dilakukan perawatan agar tidak mengganggu masyarakat pengguna jalan,” jelasnya. Dalam penjelasannya,Kepala Dinas kesehatan Aceh, dr. Hanif menyebutkan bahwaRS Regional ini dibangun dengan menggunakan anggaran sebesar Rp.300 M yang untuk tahap awal akan disalurkan 10 Persen yaitu sebesar Rp.30 M. “Pemerintah daerah kita harapkan juga dapat menyiapkan sarana pendukung lainnya baik jalan, air bersih maupun jaringan listrik guna mendukung kelancaran berdirinya RS Regional tersebut,” tambah dr. Hanif. Dalam sambutannya, Dr. H.Muzakkar A. Gani, S.H., M.Si,selaku  Bupati Bireuen, menyampaikan bahwa pembangunan rumah sakit regional ini membutuhkan kerjasama parapihak yaitu antara Pemerintahan Kabupaten Bireuen dan masyarakat Gampong Cot Buket. “Rumah sakit ini milik,dan untuk kita bersama, oleh karena itu mari sama-sama kita dukung,jaga dan awasi kelancaran pembangunannya,”  tutup Muzakkar.(D’HAR) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *