TMMD ERATKAN SOLIDITAS TNI-RAKYAT Oleh : Kolonel Inf Arie Tri Hedhianto Kapendam III/Siliwangi

Jawa Barat – jurnalpolisi.id 

Wajah-wajah sumringah penduduk desa Pulosari jelas terlihat diantara belasan Prajurit TNI-Polri. Mereka tetap setia mendampingi pengerjaan sarana-prasarana infrastruktur pedesaan, meski setiap hari harus didera panas dan hujan. Potret ini tergambar nyata di lokasi TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-113 TA 2022.

Masyarakat desa tersebut berbaur dengan bapak-bapak berseragam yang dengan sigap dan terarah bekerja mengangkut batu, pasir dan mengayunkan pacul mengaduk tanah, juga palu pemecah batu. Berbaur dengan para pemuda dan para tetua penduduk setempat, bersinergi bergotong royong mengerjakan perbaikan jalan, yang merupakan salah satu program yang dilaksanakan oleh TMMD.

Program TMMD ini dilakukan dalam dua tahap, tahap pertama dilaksanakan tanggal 16-29 April, dilanjutkan tahap kedua mulai saat dilakukan sejak pembukaan TMMD tanggal 11 Mei 2022 berlanjut dikerjakan Satgas TMMD jajaran Kodam III/Siliwangi hingga ditutup tanggal 9 Juni 2022.

TTMMD yang ke-113 untuk Kodam III/Siliwangi digelar di 4 wilayah Kodim, yaitu wilayah Kodim 0622/Kab Sukabumi di Desa Cikangkung Kecamatan Ciracap, Kodim 0624/Kab. Bandung di Desa Pulosari Kecamatan Pangalengan, Kodim 0619/Purwakarta di Desa Wanawali, Kecamatan Cibatu, dan Kodim 0601/Pandeglang di desa Patia kecamatan Patia.

TMMD adalah perintah dari Komando atas, dalam hal ini TNI dilanjutkan ke TNI AD dan TNI AD ke Kodam III/Siliwangi. Kemudian ditindaklanjuti melalui empat Kodim jajarannya untuk menstimulan serta mempelopori upaya perbaikan infra struktur dan pemberdayaan masyarakat demi peningkatan perekonomian serta mewujudkan kesejahteraan masyarakat pedesaan, terutama yang hidupnya di kawasan terpinggir, terpelosok dan terbelakang (3T). Seperti pelaksanaan TMMD ke-113 TA 2022 salah satu diantaranya di Kodim 0624/Kab. Bandung, di Desa Pulosari misalnya.

Dari catatan yang didapat dari Pemerintahan Desa Pulosari, sebagian besar lahan di wilayah Desa Pulosari digunakan sebagai lahan perkebunan. Yakni sebesar 51,17% dari keseluruhan penggunaan lahan. Dengan adanya tata guna lahan perkebunan yang begitu luas, hal tersebut menunjukkan masyarakat Desa Pulosari mayoritas masih menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian.

Desa Pulosari memiliki prasarana transportasi darat yang tidak terlalu baik. Jalan aspal yang dimiliki oleh desa ini sepanjang 4,05 km dalam kondisi cukup baik, namun 4,45 km berkondisi rusak. Jalan aspal yang rusak ini cukup menghambat aktivitas penduduk di desa tersebut.

Melalui kegiatan TMMD ke-113 ini, Satgas Kodim 0624/ Kab. Bandung, bersama Pemerintah Kabupaten Bandung di spot TMMD Desa Pulosari mengerjakan pembukaan jalan sepanjang 2 Km dengan lebar 7 meter yang menghubungkan Desa Polosari daengan Desa Margamekar, pengerasan jalan dengan lebar 5 meter sepanjang 2 km, dan pembuatan gorong-gorong di 4 titik sepanjang 4 meter.

Selain sasaran fisik di atas, Satgas Kodim 0624/ Kab. Bandung, juga melaksanakan kegiatan non fisik berupa penyuluhan. Di antaranya tentang bela negara, wawasan kebangsaaan, Kamtibmas, hukum, bahaya narkoba, pertanian, perikanan dan masalah kesehatan yang berkaitan dengan stunting, posyandu dan Posbindu PTM.

Pembangunan non fisik dilaksanakan sejalan dengan pembangunan fisik, terutama dalam membentengi masyarakat dari pengaruh negatif, merusak serta memecah belah. Dengan adanya TMMD serta penyuluhan yang dilakukan baik oleh Satgas TMMD maupun aparat terkait, akan menambah wawasan, membekali dan membentengi masyarakat. Juga akan menyadarkan tentang pentingnya bela negara serta kesatuan dan persatuan untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan dasar Pancasila.

Wilayah 3T tentunya sangat rawan akan pengaruh negatif, dikarenakan informasi dari pemerintah sulit untuk sampai kepada masyarakatnya. Hal tersebut akan memudahkan mereka yang mencari keuntungan pribadi, menyebar hasutan dan berita Hoax, yang bisa anti Pancasila maupun NKRI.

Dengan dibangunnya infra struktur jalan, yang memudahkan akses ke daerah TMMD, maka pembangunan non fisik akan lebih baik lagi. Para babinsa akan dengan mudah menyambangi daerah tersebut dan lebih sering berinteraksi, utamanya memberikan penyuluhan, terkait bela negara, wawasan kebangsaaan, kamtibmas, hukum, bahaya narkoba.

Dari Pemerintah daerahpun akan lebih mudah datang ke desa tersebut.
Bahkan untuk selanjutnya daerah tersebut dapat dicanangkan menjadi Kampung Pancasila, yang mempunyai suasana masyarakatnya yang harmonis, bergotong royong dan sikap toleransi beragama, hal ini mengisyaratkan bahwa Kampung Pancasila merupakan wahana dan sarana dalam upaya mempertahankan kelangsungan NKRI.

Pengerasan dan pembangunan jalan sepanjang 2 Km dengan lebar 7 meter yang menghubungkan Desa Pulosari dan Desa Margamekar Kec. Pangalengan manfaat pembangunannya sangat membantu untuk kelancaran transportasi serta mendongkrak laju perekonomian bagi masyarakat di dua desa.

Bagaimana tidak, dengan dibuka/diperbaikinya prasarana transportasi ini, para petani, pedagang kecil dan anak sekolah di dua desa/kampung ini tidak saja semakin mudah melaksanakan kegiatannya, tetapi juga tidak lagi harus bersusah payah menapak jalan setapak dengan medan berbukit dan tanah yang terkadang licin di waktu hujan, untuk menjual hasil pertaniannya ataupun menuju sekolah.

Masyarakat di dua desa itu juga sudah bisa menjangkau hingga ke tempat kerjanya dengan kendaraan. Bahkan, mereka juga sudah ter;lihat membuka lahan perladangan baru yang ditanami komoditas unggulan yang paling banyak dikembangkan di Desa Pulosari, seperti kentang kultivar granola, tomat, kubis, sawi dan juga membuka warung-warung yang menjual keperluan masyarakat desa.

Rukman Rukmansyah, S.Sos, M.Si seorang tokoh masyarakat, yang juga merupakan seorang aparat Kecamatan Pangalengan, sangat mengapresiasi pelaksanaan TMMD ke-113 TA 2022 Kodim 0624/Kab. Bandung ini. Asa warga masyarakat di dua desa akan sebuah akses jalan, kini telah dijawab melalui kegiatan TMMD ke-113 ini.

“Dari sisi aspek sosial, TMMD telah membangkitkan harapan masyarakat yang tergolong daerah 3T, untuk perbaikan kualitas kehidupan juga perekonomiannya. Karena TMMD ini semakin membuka wawasan juga menstimulan dan mempelopori upaya perbaikan infra struktur. Semua itu dapat memfasilitasi dan merangsang perkembangan wawasan juga pertumbuhan ekonomi. Dengan demikan warga masyarakat lebih mudah dan cepat mendapatkan informasi juga melakukan kegiatan, dengan memanfaatkan fasilitas yang dibangun salah satu bentuknya adalah jalan, sehingga secara bertahap dan berkelanjutan akan ikut meningkatkan kesejahteraan masyarakat itu sendiri, termasuk menurunkan kesenjangan sosial dan tingkat kriminal,” urai Rukman.

“Begitu juga dengan kegiatan sasaran non fisik, pemerintahpun optimistis, bahwa rangkaian kegiatan penyuluhan yang dihelat juga akan meningkatkan, soliditas masyarakat, rasa persatuan dan kesatuan serta gotong royong. Sehinga akan mewujudkan Langit Biru di wilayah setempat, meningkatkan derajat kesehatan, serta berkurangnya angka kriminalitas,” lanjutnya.

Tokoh masyarakat, H. Maskur yang juga tokoh pemuda setempat pun ikut menyampaikan ucapan yang sama kepada Satgas TMMD ke-113 Kodim 0624/Kab.Bandung. Pasalnya, pembukaan jalan TMMD ini dinilainya telah meningkatkan minat warga untuk bercocok tanam, terutama kentang, tomat, kubis, dan sawi merupakan komoditas yang paling banyak dikembangkan di Desa Pulosari, tanaman tersebut dapat tumbuh dengan baik serta dapat menambah pendapatan masyarakat.

Disinilah TNI mencoba untuk hadir guna membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi Pemda maupun masyarakat terkait dengan upaya meningkatkan kesejahteraan dan membangun infrastuktur dan sarana yang dibutuhkan masyarakat baik fisik maupun non fisik lebih jauh lebih mempererat soliditas TNI dengan Rakyat.

Kegiatan TMMD ke-113 TA 2022 yang ditutup tanggal 9 Juni 2022 di Kodim 0624/Kab. Bandung, tepatnya di Desa Pulosari Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung, juga di laksanakan 3 daerah lokasi TMMD lainnya, yaitu di Kodim 0622/Kab Sukabumi, Kodim 0619/Purwakarta, dan Kodim 0601/Pandeglang dan menunjukkan dampak yang signifikan.

Pelaksanaan kegiatan TMMD diprioritaskan di daerah 3T dan dalam pengerjaan sasaran fisik dan non fisik selalu disinergikan dengan Pemerintah Daerah serta komponen masyarakat setempat lainnya. Tujuannya agar terwujud akselerasi pembangunan yang merata antara perkotaan dengan pedesaan. Untuk bentuk sinergi dari langkah pengerjaan dan pelaksanan TMMD ini, dapat di pantau dan dibaca dari pemberitaan TMMD 113 TA 2022 di media massa.

Pelaksanaan TMMD ke-113 TA 2022 di wilayah Kodam III/Siliwangi ini, prioritasnya untuk mengakselerasikan pembangunan, yaitu dengan melakukan pembukaan akses jalan baru ataupun melakukan pengerasan dan perbaikan jalan yang sudah ada.

Hal tersebut dilaksanakan, di samping untuk mempermudah distribusi hasil pertanian dan perkebunan serta menggenjot peningkatan luas lahan pertanian dan memperlancar giat penyuluhan, pertimbangan lainnya adalah sebagai alternatif jalan pendekat pergeseran Pasukan saat terjadi ancaman terhadap kedulatan Negara Republik Indonesia. Jadi, output dan outcome kegiatan fisik TMMD ini tidak hanya mempertimbangkan aspek sosial masyarakat, tetapi juga aspek pertahanan guna mewujudkan gerak juang yang tangguh.

Dapat ditegaskan bahwa TNI akan selalu siap membantu pemerintah daerah melakukan percepatan pembangunan wilayah, walaupun sampai daerah pelosok. Apakah melalui bakti TNI seperti TMMD, Bakti Siliwangi Manunggal Satata Sariksa (BSMSS) atau kegiatan lainnya dalam program Operasi Militer Selain Perang (OMSP).

Esensi digelarnya program TMMD ini adalah menciptakan Kemanunggalan TNI-Rakyat sebagai implementasi dari pembinaan Ketahanan Semesta yang menjadi ruh dari sistem pertahanan NKRI.

Sejatinya, program TMMD juga merupakan implementasi dari salah satu Nawacita Presiden Joko Widodo, yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

(Dody JPN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *