Tanah Bandara Steenkol Bintuni Masih Bersengketa Bupati Bentuk Tim Khusus.

Bintuni – jurnalpolisi.id

Pemerintah Daerah Kabupaten Teluk Bintuni melaksanakan rapat koordinasi mengenai pembahasaan hak ulayat tanah adat lokasi tanah bandara Steenkol Bintuni.

Rapat yang berlangsung di Gedung Sasana Karya, SP3 Distrik Manimeri, Kabupaten teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat, Senin 1/8/2022, Bupati Kabupaten Teluk Bintuni, Ir. Petrus Kasihiw MT, Memimpin langsung rapat tersebut, Selain Bupati Turut hadir, Plt Sekda Teluk Bintuni Frans N Awak, Ketua DPRD Teluk Bintuni Simon Dowan Siba SE, sejumlah pimpinan OPD, Kajari Teluk Bintuni, Dandim 1806 Teluk Bintuni, Kapolres Teluk Bintuni, kepala kantor otoritas Bandara Teluk Bintuni, perwakilan dari kantor Badan Pertanahan Nasional Teluk Bintuni, dan beberapa Keluarga Besar Perwakilan Marga Yettu dan Marga Iba.

Kata, ” Bupati ” soal hak adat tetap kita akan selesaikan, itu prinsip dan akan kita upayakan, tetapi juga tidak bisa dengan hanya duduk rapat begini langsung kita putuskan, bukan begitu caranya ” .

kita akan bentuk satu tim untuk bekerja di lapangan mengkroscek dan memediasi ke pihak masyarakat yang mempunyai hak wilayah adat, saya bersama ketua DPRD juga akan nantinya turun lapangan memastikan ke masyarakat, sehingga nantinya menghasilkan keputusan – keputusan yang di dalamnya tidak merugikan satu sama lain, tutur Bupati

Ditempat yang sama Marinus Yettu sebagai keterwakilan dari keluarga besar marga Yettu, ia menjelaskan bahwa ” jadi ini bukan soal belum atau tidak dibayar terkait dengan pertemuan ini yah, namun kami sekeluarga dari marga Yettu merasa belum puas, maka kami datang bersama beberapa dari keluarga Yettu dan keluarga Iba, terima kasih banyak di hadapan bapak bupati dan ketua DPRD karena kami sudah di terima dan aspirasi kami berupa point – point hasil kesepakatan keluarga dalam bentuk dokumen bapak sudah pegang, semoga dapat segera di jawab apa yang kami inginkan” ketus Marinus

Lanjut Bupati, ” baik sesuai janji saya maka akan kami bentuk satu tim dan tim tersebut kami percayakan untuk bekerja agar segera menemui jalan keluar soal hak tanah adat dari lokasi bandara Steenkol Bintuni itu.

Pihaknya menambakan, kita akan sampaikan rapat selanjutnya, saya selaku Bupati saya tidak bisa mengambil langkah yang keliru, melainkan harus sangat berhati – hati, agar semua menjadi baik tidak ada yang di rugikan ” Tutup Bupati Kasihiw

(Buce JPN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *