Kopri IAITF Dumai Gandeng Dinas PPPA & SMA se-Kota Dumai Rayakan International Women’s Day

Dumai – jurnalpolisi.id
Pengurus Korps pergerakan mahasiswa Islam Indonesia putri Institut Agama Islam Taffaqquh Fiddin Kota Dumai (KOPRI PMII IAITF) Sukses melaksanakan kegiatan seminar dan dialog Peringatan hari perempuan internasional, dengan Tema “Digitall and Embrace Aquality: Rangkul Kesetaraan, Inovasi dan teknologi Untuk kesetaraan Gender”.
Hari Perempuan Internasional atau International Women’s Day (IWD), untuk memperingati pencapaian sosial, ekonomi, budaya, politik, dan perjuangan perempuan dalam mencapai kesetaraan gender dan hak-hak perempuan di seluruh dunia. Di masa sekarang, gagasan dan konsep tentang kesetaraan gender kini bukan hal yang tabu lagi untuk dibicarakan.
Kini, perempuan memiliki kesempatan untuk berada di pemerintahan, kesetaraan yang lebih besar dalam hak-hak legislatif, dan apresiasi terhadap pencapaian mereka di berbagai bidang, akan tetapi, masih terdapat sejumlah benang kusut permasalahan perempuan yang belum terpecahkan, seperti masih adanya ketidaksetaraan upah antara perempuan dan laki-laki, juga kasus-kasus kekerasan domestik yang lebih dominan dialami perempuan.
Namun demikian melalui Seminar ini perbaikan dan perubahan besar terus-enerus dilakukan. Perempuan kini bisa melampaui batasan-batasan yang ada seperti memperoleh pendidikan tinggi, bebas untuk bekerja dan memiliki keluarga, serta memiliki kebebasan untuk memilih tujuan hidupnya, Tutor Amanda Safriani Selaku Ketua Korps pmii iaitf Dumai”,
Manda juga menyampaikan Hari perempuan bukan hanya sekadar seremonial belaka, perayaan hari perempuan harus bisa dimaknai lebih terutama bagi kamu perempuan. Para perempuan terdahulu yang sudah lebih dulu memperjuangkan kesetaraan kaumnya tak hanya berkorban tenaga bahkan diri mereka sendiri pun dikorbankan demi kesetaraan hak para kaum perempuan tutupnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (PPPA) Kota Dumai, Maini Asna, turut hadir dan memberikan pandangannya mengenai perkembangan peran perempuan. Ia menyoroti bagaimana perjuangan panjang para aktivis telah membuka jalan bagi perempuan untuk memiliki kebebasan dalam menentukan peran mereka di masyarakat. “Dahulu, wanita hanya memiliki peran terbatas di masyarakat. Pada waktu itu, mereka tidak memiliki pilihan lain selain melakukan pekerjaan rumah tangga dan menjadi pengurus anak.
Mereka tidak diizinkan untuk berpartisipasi dalam aspek yang dipandang untuk pria saja. Berkat wanita-wanita kuat dan upaya tak kenal lelah dari aktivis feminis dan kemanusiaan selama beberapa dekade terakhir lah wanita sekarang memiliki kemerdekaan untuk memilih peran mereka sendiri di masyarakat,” tuturnya.
Lewat seminar dan dialog ini, merupakan suatu bentuk Era baru PMII dalam bentuk realitas atau implementasi estafet keilmuan dalam menjaga perempuan serta memperkuat eksistensi nya pada ranah global, Apalagi akhir-akhir ini banyak sekali kekerasan yang sudah tidak di toleransi bagi fikiran dan juga akal sehat manusia, “Tutur Aprianto selaku Ketua Cabang PMII Kota Dumai”,
Aprianto juga menambahkan perlu juga di ketahui bahwasanya PMII bukan hanya sekedar organisasi Yang fokus mempelajari ilmu-ilmu keislaman saja tapi juga ilmu tentang Indonesia,social politik,dan budaya (Tidak kaku) Maka dengan terlaksana kegiatan ini PMII siap menjawab tantangan zaman, Babak baru pmii dan siap menjadi garda terdepan dalam memberantas serta melakukan pencegahan kekerasan seksual, Tutupnya.
Asmadi