Gadis Cantik Putri dari Kades Jomblang Kecamatan Jepon Pembudidaya Kambing dan Domba Yang Sukses.

Blora – jurnalpolisi.id

Jiwa mandiri dari seorang gadis yang berparas cantik jelita Anif Latifah Nur Ainiyah ( 22) yang kini masih kuliah di fakultas Khozinatul ulum semester 6 jurusan Al qour’ an dan tafsir tersebut memang patut mendapatkan acungan jempol, sungguh luar biasa.

Gadis cantik, yang ramah tamah dan berkulit putih tersebut adalah seorang putri dari pasangan suami istri dari keluarga Agus Mukmin dengan Sumarsunik yang merupakan seorang pembudidaya kambing dan domba handal di Desa Jomblang semenjak tahun 2024 hingga sekarang.

Meskipun Nia adalah seorang wanita namun dirinya telah membuktikan bahwa seorang wanita bukanlah makluk ciptaan Tuhan yang lemah, namun juga mampu berbuat dan berkarya sepadan dengan seorang pria .
Kini Nia telah membuktikan kemampuannya dimana dirinya seorang wanita mampu memelihara kambing dan domba hingga seratus ekor lebih.

Bermula dari Agus Mukmin selaku kepala Desa Jomblang Kabupaten Blora Jawa Tengah yang mempunyai kegemaran beternak kambing dimana Nia ( putrinya ) panggilan akrapnya sehari – hari, setiap pulang dari pondok, dirinya sering membantu merawat kambing milik ayahnya. Dari berjalanya waktu karena ikut merawat kambing milik ayahnya kemudian muncul rasa kecintaannya terhadap binatang yang namanya kambing tersebut.

Dari awal mula suka, kemudian munculah gagasan untuk melakukan budidaya kambing sendiri, dengan diawali mencoba beternak 4 ekor kambing. Dari 4 ekor kambing tersebut dari bulan ke bulan kambing anak – beranak hingga menjadi puluhan, namun karena dirasa hasilnya kurang menguntungkan kemudian beralih ternak domba.

Saat ini peliharaan kambing dan domba Nia mencapai seratus lebih. Saat ditemui di kandang dombanya Nia menjelaskan, bahwa

” Memelihara domba itu, lebih menguntungkan jika dibanding kan dengan memelihara kambing. Karena memelihara domba pakannya lebih mudah, kondisinya fisik lebih besar dan tahan akan hama penyakit, harganya lebih mahal dan perkembang biakannya lebih cepat dibandingkan budidaya kambing Jawa.

Sedang bobot domba akan lebih berat dibanding bobot kambing , berat seekor domba milik Nia rata – rata 90 kg hingga 110 kg bahkan ada yang beratnya mencapai 125 kg . Maka pilihan Nia saat itu beralih dari budidaya kambing ke budidaya domba merupakan alternatif terbaik, meskipun saat ini Nia juga masih memelihara kambing.

Semenjak pengisian kandang pada bulan Pebruari 2024 lalu
Kambing dan domba dalam kesehariannya setiap pagi diberi makan silase sedang sorenya diberikan hijau dedaunan. Adapun silasenya sudah diprodoksi sendiri.

Pengoperasian kegiatan budidaya kambing dan domba tersebut Nia dibantu oleh seorang pekerja yang bertugas memberi minum kambing dan mengambil hijau – hijauan yang sudah tersedia di lahan.

” Untuk persiapan kurban hari raya Idhul Adha, saat ini sudah terjual 9 ekor kambing yang berumur setahun lebih ( sudah poel ) seharga Rp 3 juta sampai Rp 3, 5 juta rupiah setiap ekornya. Dari hasil penjualan tersebut kami gunakan untuk pengembangan pembelian domba domba –
betina baru. ” terangnya.

Agus Mukmin selaku orang tua Nia yang bangga dengan usaha peternakan putrinya tersebut menambahkan bahwa untuk kandang kambing dan domba sengaja dibuat tingkat agar kohe ( kotoran kambing ) tidak mengganggu kesehatan kambing.

Kohe kambing tersebut dibuat pupuk organik dengan cara fermentasi yang menggunakan dolomit dan EM4 yang selalu disemprotkan setiap minggunya.

” Kohe tersebut banyak dibutuhkan warga masyarakat untuk pemupukan tanaman. Satu sak kohe dijual seharga Rp15.000,-,bahkan belum lama ini malah ada yang membeli kohe pakai dam truk untuk pemupukan tanaman tebu. Harga kohe relatif sangat murah 1 dam Truk hanya cukup membayar Rp 1.500.000,- , termasuk iPhone anak saya yang kini dipakai itu juga hasil penjualan kohe,” ucap ayah dari dua orang anak tersebut sambil tertawa ceria.

Agus, juga menjelaskan bahwa warga masyarakat desanya banyak yang budidaya kambing ada juga yang beralih ke budidaya domba namun selaku kepala desa, kami sangat merasa bangga, tandasnya. ( Djoks ).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *