Baut Pen Tertinggal Pasca Operasi Patah Tulang, Amri Warga Dondong Alami Kecemasan Mendalam.

Cilacap,– jurnalpolisi.id

“Kecemasan mendalam kini menyelimuti Muhammad Khairil Amri (23), seorang pemuda asal RT 01 RW 02 Desa Dondong, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap. Putra sulung dari Kepala Desa Dondong, Bapak Suratman, dan Ibu Kurniasih ini mengalami hal yang tak terduga pasca operasi pengangkatan pen di kakinya: satu dari sepuluh baut pen yang terpasang justru tertinggal di dalam.

Amri mengalami kecelakaan tunggal pada 26 Oktober 2021 silam di Perliman Cilacap, tepatnya di Jalan Raya Nasional Perliman Cilacap menuju Kota Cilacap. Setelah kejadian nahas itu, ia sempat dilarikan ke Rumah Sakit Fatimah sebelum akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Siaga Medika Banyumas untuk menjalani operasi patah tulang. Selama kurang lebih tiga tahun, pen terpasang di kakinya. Barulah pada 9 Mei 2025 lalu, Amri kembali menjalani operasi untuk mengangkat pen tersebut, juga di Rumah Sakit Siaga Medika Banyumas.

Namun, bukannya lega, Amri justru harus menelan pil pahit. Pasca operasi pengangkatan pen, dokter mengonfirmasi bahwa satu dari sepuluh baut pen yang seharusnya terangkat, justru tertinggal di dalam kakinya. Kondisi ini sontak memicu rasa nyeri dan kekhawatiran yang luar biasa pada Amri.

“Rasanya nyeri dan sakit, apalagi ada rasa was-was takut ada dampak baut yang tertinggal,” ungkap Amri kepada awak media saat ditemui di kediaman orang tuanya pada Sabtu, (31 Mei 2025). Ia mengaku sangat cemas akan potensi dampak negatif atau efek samping dari baut yang masih bersarang di tubuhnya.

Menanggapi kejadian ini, penting untuk diketahui bahwa baut atau implan medis yang tertinggal di dalam tubuh setelah operasi dapat berpotensi menimbulkan komplikasi serius, seperti infeksi, nyeri kronis, peradangan, atau bahkan kerusakan jaringan di sekitarnya. Oleh karena itu, penanganan medis lebih lanjut menjadi sangat krusial.

Pihak keluarga, terutama Bapak Kepala Desa Suratman, sangat berharap agar pihak rumah sakit, dalam hal ini RSUD Kabupaten Cilacap, dapat memberikan perhatian lebih, serta edukasi kesehatan yang komprehensif kepada Muhammad Khairil Amri. Harapan terbesar mereka adalah agar Amri bisa segera mendapatkan penanganan untuk mengangkat baut yang tertinggal tersebut, setelah luka-luka di sekitar lubang pen yang sudah terangkat sembuh dan tertutup.

Amri sendiri memiliki harapan besar untuk bisa berjalan normal kembali seperti sediakala. Dengan dukungan penuh dari pihak medis dan edukasi yang jelas, diharapkan Amri dapat kembali beraktivitas tanpa dihantui rasa cemas dan nyeri akibat baut yang tertinggal.
(Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *