Miris! Kafe Milik Warga Dibakar, Aparat Diduga Hanya Menonton di Lokasi

Kapuas Hulu, Kalbar — jurnalpolisi.id
Peristiwa memilukan menimpa seorang pemilik kafe berinisial FR di Desa Empadik, Kecamatan Boyan Tanjung, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Kafe miliknya dibakar oleh sekelompok warga pada Senin, 16 Juni 2025 sekitar pukul 14.13 WIB. Ironisnya, tindakan tersebut diduga tidak mendapat respons apa pun dari aparat yang berada di lokasi kejadian.
Kejadian ini berlangsung di sekitar area pertambangan emas ilegal (PETI) yang marak beroperasi menggunakan alat berat seperti excavator. Dalam keterangannya kepada media, FR menyebutkan bahwa pembakaran ini bukan kali pertama terjadi. Ia bahkan mengaku menjadi satu-satunya pemilik kafe yang mengalami kejadian pembakaran, sementara kafe lain yang berada di lokasi yang sama hanya dibongkar oleh pemiliknya masing-masing.
“Kenapa hanya kafe saya yang dibakar, sementara ada aparat di lokasi justru hanya menonton? Tidak ada tindakan hukum ataupun perlindungan terhadap hak saya sebagai warga,” ujar FR dengan nada kecewa.
Lebih lanjut, FR menyampaikan bahwa terdapat kesepakatan sepihak yang menyatakan kafe-kafe di sekitar area pertambangan dibongkar sendiri oleh pemiliknya, namun kenyataannya, hanya kafe miliknya yang justru dibakar.
Menanggapi peristiwa ini, Jasli, CEO Kibas Nusantara Group sekaligus jurnalis yang aktif mengkritisi ketimpangan sosial, menyayangkan sikap aparat penegak hukum (APH) yang terkesan membiarkan peristiwa itu terjadi tanpa tindakan.
“Dalam video kejadian yang saya lihat, aparat hanya berdiri di tempat tanpa melakukan tindakan. Ini sangat disayangkan. Tidak seharusnya warga main hakim sendiri, dan aparat harus hadir menjaga ketertiban serta keadilan hukum,” tegas Jasli.
Ia pun mendesak pihak Polres Kapuas Hulu agar segera melakukan investigasi menyeluruh atas dugaan tindakan main hakim sendiri oleh warga yang menyebabkan kerugian terhadap FR. Jasli menekankan pentingnya penegakan hukum secara adil dan tidak tebang pilih, agar situasi di wilayah tersebut tetap kondusif dan tidak memunculkan konflik baru.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi dari aparat keamanan maupun pihak pemerintah setempat terkait insiden tersebut.(Fredy)