Secangkir Kopi Panas di Kedai Sekaligus jadi ajang Silaturahmi Antar Pengunjung

Dumai – jurnalpolisi.id
Saat datang ke kedai kopi langganan,terlihat ramai pelanggan yang datang,meja kursi penuh tak ada tempat duduk yang tersisa.namun tak terlihat suasana sunyi dan sepi tak terdengar perbincangan yang diselingi tawa dan canda, cerita di kedai kopi yang dulunya jadi istilah semakin bergeser,masing-masing asyik dengan Handpone digenggaman,entah informasi apa yang dicari, sementara secangkir kopi panas yang terhidang hanya menemani pemesannya.
Salah satu strategi yang dilakukan pengelola kedai kopi untuk tetap mempertahankan pelanggannya dengan memberikan fasilitas Wifi disamping tetap mempertahankan citra rasa kopi yang menjadi ciri khasnya dengan harga tetap.
Dahulu kedai kopi dapat dikatakan tempat bertemu bersilaturahmi dengan teman,sahabat.dan kolega sambil berbincang,berdiskusi yang kadangkalanya tanpa tema yang jelas,mulai membahas masalah kerja sampai masalah politik yang dibahas tuntas dengan perspektif masing-masing, istilah cerita di kedai kopi menjadi keasyikan tersendiri, yang adakalanya tidak memperoleh solusi dan penyelesaiannya.
Kedai kopi masih memiliki pelanggan setia dan diantara yang datang untuk menikmari secangkir kopi umumnya telah saling kenal,salam dan sapa menjadi pemandangan tersendiri, sebab faktor sering berjumpa di kedai kopi terjalin keakraban diantara sesama pelanggan kedai kopi tersebut.
Banyak cerita di kedai kopi saat menikmati secangkir kopi hangat, yang kadang kalanya kopi telah dingin disebabkan pemesannya lupa ada secangkir kopi menemaninya,sementara kehangatan secangkir kopi disaat dihirup akan memberikan inspirasi bagi penikmat kopi.
Memang keberadaan kedai kopi menjadi bagian yang dibutuhkan oleh penikmat kopi, namun jangan sampai secangkir kopi panas menjadi secangkir kopi dingin akibat keasyikan pemesannya dengan Handpone yang berada dalam genggamanya…(asmadi)