BBWS Citanduy Gelar Monev P3-TGAI Tahap 1 di Kabupaten Cilacap, Pastikan Program Tepat Sasaran.

Cilacp – jurnalpolisi.id

Jumat, 19 September 2025 – Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy menggelar kegiatan pendampingan, monitoring, dan evaluasi (Monev) untuk Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) tahap 1 tahun 2025. Acara ini berlangsung di wilayah Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah, dan dihadiri langsung oleh tim dari BBWS Citanduy.

​Kegiatan Monev ini bertujuan untuk memastikan pelaksanaan P3-TGAI berjalan sesuai rencana, tepat sasaran, dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat petani. Program P3-TGAI merupakan inisiatif padat karya tunai yang berfokus pada perbaikan jaringan irigasi tersier, yang dikerjakan secara langsung oleh Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A).

Dalam pendampingan ini, tim BBWS Citanduy meninjau langsung progres fisik pekerjaan di beberapa lokasi. Mereka juga berdialog dengan anggota P3A untuk mendengarkan masukan dan kendala yang mungkin dihadapi di lapangan. Hal ini penting untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan anggaran negara.

Mariman, ketua kelompok P3A Tita Rahayu dari Desa Bangunreja, Kecamatan Gedungreja, menyampaikan apresiasinya. “Program P3-TGAI ini sangat membantu petani. Dengan perbaikan saluran irigasi, pasokan air menjadi lebih lancar sehingga kami bisa meningkatkan indeks pertanaman,” ujarnya.

Senada dengan Mariman, Basuki Rahmat, seorang pendamping masyarakat di Kecamatan Gedungreja, menambahkan bahwa kolaborasi antara petani dan pemerintah sangat penting. “Pendampingan ini memastikan setiap tahapan pekerjaan sesuai standar dan anggaran digunakan secara transparan. Ini menciptakan rasa kepemilikan yang kuat di antara petani,” jelasnya.

Anang ​Ketua PPK Tim BBWS Citanduy, dalam keterangannya, menyampaikan bahwa peran serta aktif P3A sebagai pelaksana program adalah kunci keberhasilan P3-TGAI. “Dengan swakelola, petani tidak hanya menjadi objek, tetapi juga subjek pembangunan. Ini memperkuat rasa kepemilikan dan keberlanjutan infrastruktur irigasi,” ujarnya.

​Diharapkan, dengan selesainya P3-TGAI tahap 1 ini, indeks pertanaman dan produktivitas pertanian di Kabupaten Cilacap dapat meningkat secara signifikan, yang pada akhirnya akan berdampak positif pada kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional.

(Syaifulloh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *