Diduga Proyek RKB SMAN 1 Cikakak Tidak Sesuai Spesifikasi
Palabuhanratu, Cikakak jurnalpolisi.id
Proyek pembangunan ruang kelas baru (RKB) di SMAN 1 Cikakak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, yang bersumber dari Dinas Pendidikan Wilayah V Provinsi Jawa Barat dengan nilai kontrak Rp677.726.259, menuai sorotan. Proyek yang dikerjakan oleh CV Raya Mandiri Putra itu diduga tidak sesuai spesifikasi teknis.
Informasi tersebut muncul setelah adanya keterangan dari kepala tukang yang juga memborong tenaga kerja dalam proyek tersebut. Ia menyebutkan, pembangunan ruang kelas berukuran 20 x 12 meter itu disepakati dengan biaya tenaga kerja sebesar Rp60 juta hingga selesai. Namun, terkait teknis pekerjaan, ia mengaku tidak mengetahui detail karena menjadi tanggung jawab kontraktor dan konsultan pengawas.

Berdasarkan hasil pemantauan lapangan, ditemukan dugaan penggunaan material besi yang tidak sesuai ukuran standar. Besi yang dipasang di tiang dan ring kolom terukur menggunakan sigmat hanya berdiameter 13 mm, 10 mm, serta 8 mm. Hal ini menimbulkan dugaan adanya pengurangan spesifikasi dalam pelaksanaan pekerjaan.
“Kalau memang ada ketidaksesuaian, itu tanggung jawab kontraktor dan pengawas. Kami hanya mengerjakan sesuai perintah,” ujar kepala tukang.
Sejumlah pihak menilai, pengawasan terhadap proyek tersebut patut dipertanyakan. Sebab, mutu dan kualitas pekerjaan sangat bergantung pada peran konsultan pengawas serta instansi terkait.
Saat dikonfirmasi, pihak SMAN 1 Cikakak melalui Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) menyatakan tidak mengetahui secara detail terkait proyek pembangunan RKB tersebut.
“Kami tidak terlibat dalam proses pengerjaan, karena proyek ini ditangani pihak ketiga. Sekolah hanya sebagai penerima manfaat ketika bangunan sudah selesai,” ungkapnya.
Sementara itu, upaya konfirmasi yang dilakukan wartawan Jurnalpolisi.id kepada kontraktor pelaksana CV Raya Mandiri Putra belum membuahkan hasil. Hingga berita ini diturunkan, pihak kontraktor belum memberikan jawaban meskipun sudah dihubungi melalui sambungan seluler.
Reporter: Lepter M. Jeri & Sulistio
