Polresta Balikpapan Gelar Simulasi Pengamanan Unjuk Rasa, Kabag Ops Tekankan Profesionalisme Personel
BALIKPAPAN jurnalpolisi.id
Polresta Balikpapan menggelar simulasi pengamanan unjuk rasa di halaman Mapolresta Balikpapan, Senin (29/9/2025) pagi. Kegiatan ini dipimpin langsung Kepala Bagian Operasi (Ka’bag Ops) Polresta Balikpapan, Kompol Jajat Sudrajat, sebagai bentuk kesiapan personel menghadapi potensi aksi massa di lapangan.
Dalam arahannya, Kompol Jajat menekankan pentingnya koordinasi, penggunaan perangkat komunikasi, serta disiplin dalam menjalankan peran. Ia meminta seluruh personel memperhatikan jalannya simulasi agar tidak terjadi tumpang tindih instruksi.
“Ketika narator, negosiator, atau pengendali aksi sedang berbicara melalui pengeras suara, yang lain harus berhenti sejenak agar tidak terjadi dobel suara,” tegasnya.
Selain soal teknis, Kompol Jajat juga mengingatkan dasar hukum peran Polri sesuai dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002. Ia menekankan bahwa polisi adalah alat negara yang bertugas memelihara keamanan, ketertiban, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.
Dalam kondisi mendesak, seperti menghadapi unjuk rasa anarkis atau tindak kejahatan yang membahayakan jiwa, personel Polri diperbolehkan menggunakan tindakan kepolisian secara terukur.
“Tindakan kepolisian adalah penggunaan kekuatan untuk mencegah, menghambat, atau menghentikan tindakan pelaku kejahatan. Tujuannya melindungi masyarakat, harta benda, serta menjaga ketertiban umum,” jelas Kompol Jajat.
Ia juga memaparkan tahapan penggunaan kekuatan, mulai dari menghadapi tindakan pasif (massa tidak mengindahkan perintah), aktif (massa berupaya melarikan diri), hingga agresif (massa melakukan penyerangan). Pada setiap tingkatan, polisi diwajibkan bertindak sesuai prosedur, mulai dari kendali tangan kosong, penggunaan tameng atau tongkat, hingga opsi terakhir dengan senjata api.
“Semua ada tahapannya. Asasnya adalah legalitas, nesesitas, dan profesionalitas. Jadi, penggunaan kekuatan harus proporsional dan dapat dipertanggungjawabkan,” tegasnya.
Simulasi pengamanan unjuk rasa ini juga melibatkan personel Dalmas, negosiator, serta unsur pendukung lainnya. Melalui latihan ini, Polresta Balikpapan ingin memastikan kesiapan personel dalam menghadapi dinamika aksi massa sekaligus menegakkan prinsip pengamanan yang humanis, persuasif, namun tetap tegas sesuai aturan.
( Alfian )
