Kadinsos Dampingi Komisi IV DPRD KBB Kunjungan Ke SRMP 11 Bandung Barat: Upaya Memutus Rantai Kemiskinan Lewat Pendidikan

BANDUNG BARAT, jurnalpolisi.id

Upaya memutus rantai kemiskinan di Kabupaten Bandung Barat (KBB) kini menemukan bentuk nyata melalui hadirnya Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 11 Bandung Barat yang berlokasi di Kecamatan Cisarua. Program pendidikan sosial ini menjadi wujud sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam memberi kesempatan belajar bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.

Kegiatan belajar di SRMP 11 Bandung Barat resmi dimulai pada bulan Oktober, setelah sebelumnya para siswa menjalani Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Sebanyak 100 siswa telah aktif mengikuti pembelajaran, dengan semangat tinggi untuk menggapai masa depan yang lebih baik.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bandung Barat, Dr. Idad Saadudin, S.Sos., M.Kes, yang turut mendampingi kunjungan kerja jajaran Komisi IV DPRD KBB ke SRMP 11 Bandung Barat, yang juga diterima Kepala Sekolah serta Kepala Sentra Wiyata Guna, menegaskan bahwa keberadaan sekolah tersebut merupakan langkah strategis dalam mendukung peningkatan kesejahteraan sosial melalui jalur pendidikan, yang programnya difasilitaisi Kementrian Sosial RI.

“Sekolah Rakyat ini menjadi salah satu program penting yang bertujuan untuk memutus rantai kemiskinan. Pendidikan adalah kunci untuk membuka peluang kehidupan yang lebih baik, dan melalui SRMP ini, anak-anak dari keluarga kurang mampu diberi kesempatan untuk meraih cita-cita mereka,” ujar Dr. Idad Saadudin, pada Senin (13/10/2025).

Ia menjelaskan, keberadaan SRMP tidak hanya sebatas fasilitas pendidikan formal, tetapi juga sarana pembinaan karakter dan kemandirian bagi para peserta didik. Menurutnya, program ini mampu menjadi jembatan agar anak-anak dari keluarga penerima manfaat (KPM) tidak lagi terjebak dalam lingkaran kemiskinan.

“Anak-anak ini memiliki semangat dan potensi besar. Melalui pendidikan yang tepat, kita ingin membuktikan bahwa cita-cita mereka bukanlah mimpi, melainkan sesuatu yang bisa diwujudkan dengan kerja keras dan dukungan bersama,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Idad menyampaikan bahwa untuk mendukung kesinambungan program tersebut, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat diharapkan dapat menyediakan lahan seluas minimal lima hektare. Lahan itu nantinya akan digunakan untuk pembangunan fasilitas pendidikan tambahan yang akan dibiayai oleh pemerintah pusat pada tahun ajaran 2026.

“Kami berharap ada dukungan konkret dari yang berwenang dalam penyediaan lahan. Pemerintah pusat sudah siap membantu pembangunan fisiknya, namun tanggung jawab kita di daerah adalah memastikan ketersediaan lahan agar program ini bisa terus berlanjut,” kata Idad.

Ia juga menekankan pentingnya komitmen bersama antara seluruh pemangku kepentingan di daerah untuk menjaga keberlanjutan program ini. Menurutnya, keberhasilan SRMP akan menjadi bukti nyata bahwa pembangunan sosial di Bandung Barat menjadi sebuah gerakan bersama yang berdampak langsung bagi masyarakat.

“SRMP ini adalah pondasi masa depan. Ketika anak-anak dari keluarga kurang mampu mendapatkan pendidikan yang layak, maka di situlah masa depan Bandung Barat yang lebih sejahtera mulai dibangun,” tutup Dr. Idad Saadudin. (RED).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *