Pawai Obor Di Hari Santri Nasional Tahun 2025 Di Kecamatan Ngamprah Tak Di Hadiri Para Kades Dan Berakhir Tak Sesuai Harapan

BANDUNG BARAT, jurnalpolisi.id

Dengan mengusung tema “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia” Pemerintah Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat bersama berbagai elemen dan unsur masyarakat menggelar Pawai Obor di Hari Santri Nasional, pada Sabtu (18/10/2025).

Dalam rangka memperingati momentum bersejarah itu, acara tersebut diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai elemen, mulai dari jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkompincam), Majelis Ulama Indonesia (MUI), Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Ngamprah, hingga santriwan dan santriwati dari berbagai pesantren.

Anehnya, pada acara sinergi kuat antara ulama dan umara itu tak satupun Kepala Desa di Kecamatan Ngamprah yang menghadiri Kirab Pawai Obor. Ada apa? Mengapa!

Dengan menciptakan barisan cahaya, rute Pawai Obor yang seharusnya di laksanakan mulai dari Kantor Kecamatan Ngamprah melewati Ngamprah Landeuh dan kembali di Kantor Kecamatan Ngamprah, namun semangat kebersamaan rombongan Pawai Obor di Hari Santri Nasional tahun 2025 ini, berakhir tak sesuai harapan.

Berdasarkan pantauan wartawan Jurnal Polisi News, rombongan Pawai Obor itu hanya berjalan hitungan menit. Sayangnya, mereka harus kembali ke Kantor Kecamatan Ngamprah setelah berjalan beberapa meter karena cuaca hujan.

Sebelumnya, Camat Ngamprah Agnes Virganty dalam sambutannya, dia mengungkapkan rasa syukur dan apresiasi terhadap partisipasi masyarakat, serta para santri yang turut memeriahkan kegiatan ini.

“Pawai obor ini bukan hanya kegiatan seremonial tetapi memiliki makna mendalam tentang perjuangan, kebersamaan dan nilai-nilai keislaman yang diwariskan para santri terdahulu,” ujar Agnes.

Ia menjelaskan, acara kegiatan ini merupakan bagian dari tindak lanjut surat edaran Bupati Bandung Barat serta Kementerian Agama untuk menyemarakkan Hari Santri di seluruh wilayah.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin meneguhkan nilai agamis dan berakhlak sebagaimana amanah pimpinan daerah. Obor yang kita bawa bukan sekadar nyala api melainkan simbol ilmu dan semangat perjuangan santri yang akan menerangi Bandung Barat menuju masa depan yang amanah,” tuturnya.

Selain itu, Agnes menambahkan, bahwa rangkaian peringatan Hari Santri ini akan di lanjutkan di tingkat Kabupaten dengan istighosah dan doa bersama, tepatnya di Plaza Mekarsari, pada 22 Oktober 2025, dimana Kecamatan Ngamprah turut mengambil peran aktif.

Sementara, ditempat yang sama Ketua MUI Kecamatan Ngamprah Arif Kustandi dalam sambutannya menyampaikan, bahwa pada puncak Hari Santri nanti sekitar 250 santri dari berbagai pesantren di Ngamprah akan berpartisipasi dalam kirab santri dan doa bersama di Masjid Agung As-Siddiq, Plaza Mekarsari, Kabupaten Bandung Barat.

“Peserta yang hadir berasal dari pesantren Riyadhul Huda, Al Huda Marzuki, Roudlotul Falah, dan Al Barokah Muta’allimin. Mereka siap ikut serta dalam kirab santri yang menjadi simbol semangat ukhuwah islamiyah dan kebersamaan,” jelasnya.

Menurutnya, acara kegiatan ini menjadi momentum untuk memperkuat peran santri sebagai pelopor moral dan penjaga nilai-nilai keislaman serta kebangsaan.

“Santri tidak hanya belajar agama, tetapi juga berperan mengawal peradaban menjaga keutuhan NKRI, dan menebarkan nilai rahmatan lil ‘alamin,” tutupnya.

RED – TIM INVESTIGASI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *