Pemkab Muara Enim Perkuat Perlindungan Anak dan Perempuan, Kasus Kekerasan Naik Jadi Momentum Perbaikan

Muara Enim, jurnalpolisi.id
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muara Enim terus memperkuat komitmennya dalam melindungi hak-hak anak dan perempuan. Berdasarkan data tahun 2024, tercatat 54 kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan, meningkat sekitar 13 persen dibanding tahun sebelumnya yang berjumlah 41 kasus. Meski demikian, pemerintah daerah menilai peningkatan ini sebagai momentum penting untuk mempercepat langkah pencegahan dan penanganan secara lebih efektif.

Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Muara Enim, Ir. Hj. Sumarni, M.Si., saat membuka kegiatan Pelatihan Manajemen dan Penanganan Kasus Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak yang digelar oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kabupaten Muara Enim di Hotel Griya Sintesa, Jumat (24/10/2025).

Dalam sambutannya, Wabup Sumarni menegaskan bahwa meningkatnya angka kekerasan bukan sekadar data statistik, tetapi merupakan peringatan serius bagi seluruh pihak untuk bergerak bersama memperkuat perlindungan bagi anak dan perempuan di Bumi Serasan Sekundang.

“Peningkatan kasus ini bukan untuk disesali, melainkan menjadi pengingat bahwa kita semua—pemerintah, aparat, pendidik, tokoh agama, dan masyarakat—harus memperkuat sinergi dalam mencegah dan menangani kekerasan terhadap anak dan perempuan. Ini tanggung jawab moral kita bersama,” tegasnya.

Lebih lanjut, Wabup mendorong DPPPA Muara Enim agar terus melibatkan masyarakat, termasuk anak-anak dan remaja, dalam upaya pencegahan kekerasan. Menurutnya, generasi muda perlu dibekali nilai-nilai saling menghormati dan kesadaran untuk menolak segala bentuk kekerasan sejak dini.

“Kami ingin setiap anak di Muara Enim tumbuh di lingkungan yang aman, penuh kasih sayang, dan terbebas dari kekerasan. Mereka adalah generasi penerus bangsa yang harus kita lindungi agar tumbuh menjadi pribadi yang cerdas, sehat, dan berakhlak mulia,” tambahnya.

Kegiatan pelatihan tersebut diikuti oleh berbagai unsur, mulai dari perangkat daerah, aparat penegak hukum, lembaga pendidikan, tokoh masyarakat, hingga organisasi pemerhati perempuan dan anak. Melalui pelatihan ini, peserta diharapkan dapat menjadi agen perubahan sekaligus garda terdepan dalam mewujudkan Muara Enim sebagai Kabupaten Layak Anak dan Ramah Keluarga.

Sementara itu, Kepala DPPPA Kabupaten Muara Enim menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari strategi berkelanjutan dalam memperkuat sistem perlindungan terpadu.

“Kami berupaya agar setiap laporan kekerasan ditangani cepat, tepat, dan berperspektif korban. Edukasi masyarakat juga menjadi kunci utama dalam pencegahan,” ungkapnya.

Dengan sinergi lintas sektor dan komitmen kuat dari seluruh pihak, Pemkab Muara Enim menargetkan terwujudnya lingkungan sosial yang aman, inklusif, dan berkeadilan gender sebagai pondasi penting menuju masyarakat yang sejahtera dan berkarakter.

Reporter: Alip JPN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *