Perkuat Sinergitas dan Cegah Radikalisme, Polresta Samarinda Hadiri Kegiatan Komunikasi Sosial Bersama Aparat Pemerintah
Samarinda jurnalpolisi.id
Dalam rangka memperkuat sinergitas dan meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi paham radikalisme dan separatisme, Polresta Samarinda melalui Kabagops Polresta Samarinda Kompol Zarma Putra, S.H. menghadiri kegiatan Komunikasi Sosial dengan Aparat Pemerintah dan Komunikasi Sosial Cegah Radikalisme/Separatisme yang digelar di Aula Yudha Kodim 0901/Samarinda, Rabu (15/10) pagi.
Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah perwakilan instansi pemerintah dan organisasi masyarakat, di antaranya Paurdalops Polresta Samarinda Ipda Arie, Kasatpol PP Kota Samarinda Anis, perwakilan Disdikbud Samarinda, BPBD Kota Samarinda, Dishub, Disporapar, DPD Ikatan Keluarga Minang, serta unsur terkait lainnya.
Kegiatan dipimpin langsung oleh Dandim 0901/Samarinda Kolonel Inf. Arif Hermad, S.I.P., M.M., yang dalam arahannya menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mencegah berkembangnya paham radikal dan ekstrem di masyarakat. Beliau juga menyampaikan sejumlah strategi preventif seperti penguatan nilai-nilai Pancasila, pendidikan karakter, dan peningkatan peran aktif masyarakat dalam menjaga keamanan lingkungan.
Sementara itu, Kapolresta Samarinda Kombes Pol. Hendri Umar, S.I.K., M.H. melalui Kabagops Polresta Samarinda Kompol Zarma Putra, S.H. menyampaikan bahwa Polresta Samarinda siap bersinergi dengan seluruh pihak dalam memperkuat langkah pencegahan terhadap potensi ancaman ideologi radikal.
“Polresta Samarinda terus berkomitmen untuk bersinergi dengan TNI, pemerintah daerah, dan seluruh elemen masyarakat. Upaya penangkalan radikalisme bukan hanya menjadi tanggung jawab aparat, tapi juga membutuhkan dukungan dan kesadaran bersama dari masyarakat,” ujar Kompol Zarma Putra mewakili Kapolresta Samarinda.
Kegiatan yang berlangsung penuh keakraban ini menjadi wadah penting dalam memperkuat soliditas antarinstansi dan menegaskan komitmen bersama untuk menjaga kondusivitas wilayah hukum Kota Samarinda dari pengaruh paham radikal maupun separatisme.
( Alfian )
