Polresta Balikpapan Pastikan Penyaluran 450 Ton Beras SPHP , Aman dan Tepat Sasaran

Balikpapan jurnalpolsi.d

Kepolisian Resor Kota (Polresta) Balikpapan terus berkomitmen mendukung program pemerintah dalam menjaga stabilitas pangan melalui penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari Perum Bulog.

Kasat Binmas Polresta Balikpapan AKP Sutrisno, selaku Ketua Satgas yang mengkoordinir penyaluran beras SPHP di wilayah hukum Polresta Balikpapan, mengungkapkan bahwa hingga pertengahan Oktober 2025 ini, total beras SPHP yang telah dan sedang disalurkan mencapai sekitar 300 ton.

Kalau total data yang ada, untuk Balikpapan sendiri sudah sekitar 300 ton. Penyalurannya dilakukan secara bertahap melalui enam Polsek jajaran,” jelas AKP Sutrisno dalam wawancara khusus di Balikpapan, Kamis (16/10/2025).

Penyaluran Melibatkan Enam Polsek Jajaran

Lebih lanjut, AKP Sutrisno menjelaskan bahwa penyaluran beras SPHP dibagi rata ke setiap Polsek jajaran Polresta Balikpapan, dengan prioritas utama pada empat wilayah padat penduduk yakni Polsek Selatan, Polsek Utara, Polsek Barat, dan Polsek Timur.

Kuota penyaluran harian kita sekitar 4 ton. Jika dihitung per Polsek, masing-masing mendapatkan sekitar 150 sak atau setara 750 kilogram per hari,” terangnya.

Penyaluran ini dilakukan secara terkoordinasi dan melibatkan seluruh fungsi serta personel di tingkat Polsek agar distribusi beras tepat sasaran dan merata ke masyarakat yang membutuhkan.

Harga Terjangkau dan Target Tersalur 450 Ton

Beras SPHP yang disalurkan merupakan jenis beras medium premium dengan harga yang sangat terjangkau, yakni Rp60.000 per kemasan 5 kilogram. Harga tersebut berada di bawah harga pasaran umum dan diharapkan dapat membantu masyarakat di tengah naiknya harga bahan pokok.

Harga kita tetap Rp60.000 per 5 kilogram. Ini jauh lebih terjangkau dibanding harga pasar yang terus meningkat,” ujar AKP Sutrisno.

Ia menambahkan bahwa target total penyaluran beras SPHP untuk wilayah Balikpapan mencapai 450 ton hingga akhir Desember 2025, dan optimistis target tersebut dapat terpenuhi.

Insyaallah target itu bisa tercapai sampai Desember. Selama ini penyaluran berjalan lancar tanpa kendala berarti,” imbuhnya.

Distribusi Langsung ke Warga, Tidak Boleh Mengendap

Dalam pelaksanaannya, AKP Sutrisno menegaskan bahwa beras SPHP dari Bulog tidak boleh disimpan atau dikembalikan, melainkan harus segera disalurkan ke masyarakat. Karena itu, pihaknya menerapkan sistem pencatatan (list) bagi warga yang membutuhkan agar distribusi berjalan cepat dan tepat.

Beras SPHP ini tidak boleh mengendap. Waktu pembayaran ke Bulog hanya tiga hari, jadi kita langsung data warga yang ingin membeli agar prosesnya efisien dan tidak menumpuk,” katanya.

Apresiasi untuk Polsek dan Imbauan bagi Masyarakat

Dalam kesempatan tersebut, AKP Sutrisno juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh Kapolsek dan jajaran Polsek yang telah aktif membantu penyaluran beras SPHP kepada masyarakat di wilayah masing-masing.

Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh Kapolsek yang telah membantu program ini dengan baik. Tanpa dukungan mereka, distribusi beras SPHP tidak akan berjalan lancar,” ucapnya.

Kepada masyarakat, ia mengimbau agar tidak perlu khawatir dengan isu kelangkaan beras, karena stok dan pasokan di Balikpapan saat ini masih aman.

Masyarakat tidak perlu takut akan kelangkaan beras. Beras SPHP ini adalah jenis beras premium dengan harga yang terjangkau. Silakan manfaatkan kesempatan ini karena stok mencukupi dan distribusi terus berjalan,” pungkas AKP Sutrisno.

Jaga Stabilitas Harga dan Dukung Ketahanan Pangan

Program penyaluran beras SPHP di bawah koordinasi Polresta Balikpapan ini merupakan bagian dari upaya bersama antara Polri, Bulog, dan pemerintah daerah untuk memastikan ketersediaan pangan serta menjaga stabilitas harga bahan pokok di masyarakat.

Dengan sinergi tersebut, diharapkan kebutuhan masyarakat terhadap beras dapat terpenuhi secara merata dan berkeadilan hingga akhir tahun 2025.
( Alfian )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *