Polemik Video Kades Mekarmukti Mereda, Organisasi Pers Ciamis Terima Klarifikasi, Komitmen Bersama Lawan Oknum Pemeras.

​CIAMIS – JurnalPolisi.id

Polemik yang sempat memanas di ruang publik akibat potongan video viral Kepala Desa (Kades) Mekarmukti, Asep Ari (Kuwu Ibro), akhirnya mereda. Ketegangan yang dipicu oleh asumsi bahwa Kuwu Ibro menyerang profesi jurnalis secara umum, telah diselesaikan melalui pertemuan klarifikasi yang dihadiri oleh perwakilan organisasi wartawan besar di Ciamis.

​Organisasi pers yang hadir dalam pertemuan konstruktif ini meliputi Ikatan Penulis Jurnalis Indonesia (IPJI), Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), Ikatan Wartawan Online (IWO), serta dihadiri pula oleh perwakilan dari Persatuan Pewarta Wartawan Indonesia (PPWI) Jawa Tengah.

​Permintaan Maaf dan Penegasan Konteks

​Dalam pertemuan tersebut, Kuwu Ibro menyampaikan permohonan maaf secara terbuka atas kegaduhan yang timbul. Ia menjelaskan bahwa kritiknya yang lantang dalam forum Silaturahmi Akbar Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Ciamis hanya ditujukan kepada oknum yang mengaku jurnalis dan melakukan intimidasi serta pemerasan terhadap pemerintah desa, khususnya di Kecamatan Sadananya, bukan kepada profesi jurnalis secara keseluruhan.

​”Saya minta maaf atas kealfaan saya. Saya terlalu bersemangat saat itu, tetapi saya menegaskan bahwa yang saya kritisi adalah oknum, bukan wartawan,” tegas Kuwu Ibro di hadapan pimpinan organisasi pers.

​Setelah mendengarkan penjelasan detail dan menerima permohonan maaf, seluruh organisasi wartawan di Ciamis sepakat menerima klarifikasi tersebut. Mereka menilai pertemuan ini krusial untuk meredam potensi konflik yang dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

​Akar Masalah: Perlawanan Terhadap Pemerasan

​Terungkap, pidato Kuwu Ibro berakar dari keresahan mendalam di kalangan perangkat desa. Acara PPDI yang dihadiri lebih dari 1.000 perangkat desa merupakan bentuk respons kolektif terhadap maraknya laporan intimidasi dan pemerasan yang dilakukan oleh oknum yang mencatut nama jurnalis. Ketua PPDI Ciamis, Mas Ahim, juga telah menegaskan bahwa perlawanan mereka ditujukan hanya kepada oknum. Teriakan Kuwu Ibro merupakan upaya menguatkan pesan tersebut, namun penyebaran video yang terpotong menghilangkan konteks pentingnya.

​Komitmen Bersama: Jaga Ruang Publik Sehat dan Dukung Penindakan Oknum

​Menanggapi hal ini, Ketua IPJI Ciamis, Muhammad Rifa’i, mengapresiasi langkah klarifikasi dan mengingatkan semua pihak agar waspada terhadap pihak yang ingin ‘mengambil keuntungan sepihak dari kegaduhan ini’.

​Pertemuan ini menghasilkan komitmen bersama antara pemerintah desa dan insan pers di Ciamis untuk memperkuat komunikasi dan menjaga ruang publik yang sehat, bebas dari tindakan pemerasan oleh oknum yang merusak citra pers. Organisasi wartawan Ciamis juga menyatakan dukungan penuh agar oknum pemeras yang merusak citra pers tersebut segera ditindaklanjuti sesuai dengan hukum yang berlaku. Hal ini juga direspons positif oleh Penasehat PPWI Jawa Tengah, Mulyadi Tanjung, yang mengapresiasi komitmen bersama tersebut.
(Sf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *