Proyek Rehabilitasi Irigasi di Cilacap Diduga Tak Sesuai Spesifikasi, Warga Minta Pengawasan Diperketat

​Cilacap jurnalpolisi.id

Pekerjaan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RPJIT) di Cienteng P3A Lestari 2, Desa Ciruyung, Kecamatan Karangpucung, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, menuai sorotan tajam. Proyek senilai Rp173.065.000 yang bersumber dari APBD Kabupaten Cilacap Tahun Anggaran 2025 tersebut diduga menggunakan material yang tidak sesuai spesifikasi teknis.

Proyek ini dikerjakan oleh CV. RIXZA KARYA berdasarkan Surat Perintah Kerja (SPK) Nomor 000.3/1836/30/2025 tertanggal 2 Oktober 2025. Tim JurnalPolisi.id yang meninjau lokasi pada Minggu (9/11/2025) sekitar pukul 13.30 WIB, menemukan sejumlah kejanggalan dalam pelaksanaan pekerjaan.

Temuan di Lapangan

Dari hasil pemantauan, ditemukan beberapa bagian bangunan irigasi yang sudah mengalami kerusakan meski proyek baru berjalan beberapa minggu. Sejumlah plesteran dinding yang telah diaci tampak jebol, sementara beberapa meter pasangan pondasi terlihat retak bahkan terbelah.

Selain itu, tim juga mendapati penggunaan pasir berwarna coklat yang diduga telah tercampur tanah merah, serta batu kali yang diambil langsung dari sungai sekitar lokasi pekerjaan. Beberapa batu terlihat tidak layak pakai karena masih mengandung cadas. Hasil adukan semen di lokasi pun tampak berwarna coklat kemerahan, menimbulkan keraguan terhadap kekuatan dan daya tahan konstruksi tersebut.

Keterangan dari Pihak Terkait

Saat dikonfirmasi, Dariso, yang disebut sebagai Ketua Gapoktan sekaligus Ketua Kelompok Tani Lestari 2 Ciruyung, memberikan tanggapan yang terkesan tidak kooperatif.
“Ngapain ke sini, proyek itu tidak ada uangnya,” ujarnya singkat dengan nada tinggi.

Dariso juga menyebut proyek tersebut dikerjakan oleh seseorang bernama Rizki, dan mengaku bahwa terdapat keterlambatan pembayaran upah pekerja hingga dua minggu.
“Silakan koordinasi ke Rizki, pemilik proyek itu,” tambahnya.

Kekhawatiran Warga

Seorang warga setempat berusia 68 tahun yang enggan disebutkan namanya menyampaikan kekhawatiran terhadap kualitas pekerjaan tersebut.
“Saya menyayangkan kalau pengerjaannya seperti itu. Kalau tidak sesuai, pasti tidak akan bertahan lama,” ujarnya.

Warga berharap pihak dinas terkait segera melakukan pemeriksaan agar proyek yang menggunakan dana publik tersebut tidak menimbulkan kerugian negara.

Desakan Pengawasan dari Publik

Masyarakat dan awak media mendesak Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap selaku pengawas lapangan untuk turun langsung memeriksa mutu pekerjaan di lapangan. Dugaan pelanggaran spesifikasi dan penggunaan material tidak standar dinilai dapat berdampak pada rendahnya kualitas bangunan serta tidak tercapainya manfaat proyek bagi petani.

Media ini akan terus melakukan pemantauan dan menunggu tanggapan resmi dari Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap terkait dugaan penyimpangan dalam pelaksanaan proyek tersebut.


Reporter: Sf

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *