PT. BSI Akhirnya Memilih Mundur SetelahMenyikapi Gelombang Unjukrasa Warga yang Menolak Aktivitas Penambangan Emas di Petak 67 Gunung Tumpangpitu
Pesanggaran,Banyuwangi – jurnalpolisi.id
Supervisor Aset Protection PT BSI, Budiono, memilih menarik peralatan pertambangan dari lokasi yang diprotes warga dengan menggelar unjukrasa blokade jalan. Pekerjaan di lokasi juga dihentikan.
“Kegiatan sudah dihentikan. Tim kami akan kami tarik, kami mohon dari bapak-bapak untuk tidak mengganggu peralatan,” begitu permintaan Budiono kepada massa yang unjukrasa, Senin, 3 November 2025.
Selanjutnya, PT BSI yang berkantor di Gunung Tumpangpitu, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur, akan melakukan negosiasi dengan pihak warga.
“Kami akan melakukan koordinasi lebih lanjut, melalui Pak Suko dan Pak Katoyo debgan manajemen kami,” imbuh Budiono.
Penjelasan Budiono diterima oleh warga yang tergabung dalam pertambangan rakyat di Petak 67 Gunung Tumpangpitu Ddsa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi.
Unjukrasa menolak aktivitas penambangan emas PT Bumi Suksesindo (PT BSI) di Dusun Ringinsari, Desa/Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, pecah pada Senin, 3 November 2025.
Ratusan warga menggelar unjukrasa dengan melakukan blokade terhadap karyawan PT BSI yang melakukan aktivitas pengeboran di area Petak 67 Gunung Tumpangpitu.
Warga yang menggelar unjukrasa meminta agar PT BSI segera menyelesaikan pekerjannya dan kemudian angkat kaki dari area tambang rakyat.
Jika pihak PT BSI tetap ngotot melakukan pengeboran di area tambang rakyat, lanjut Tri Tresno, maka jangan menyalahkan jika nanti masyarakat akan menggelar aksi yang lebih besar lagi.
“Ada lebih dari 500 orang yang menolak adanya aktivitas pengeboran yang dilakukan PT BSI di tambang rakyat,” ungkap Tri Tresno Sukowono (52), perwakilan warga.
(Boby)
