Wisuda 26 Sarjana STIA Langgur Penguatan Sumber Daya Manusia

Langgur: jurnalpolisi.id

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Langgur melaksanakan wisuda ke-XXI Tahun Akademik 2024/2025 dengan meluluskan 26 sarjana dari dua program studi, Administrasi Publik dan Administrasi Bisnis.

Acara yang berlangsung di Balai Ohoi Langgur itu menjadi momentum penegasan arah sebagai penguatan sumber daya manusia dan tata kelola perguruan tinggi di Maluku Tenggara, Kamis (20/11/2025).

Wakil Bupati Maluku Tenggara, Charlos Viali Rahantoknam saat membacakan sambutan mengatakan, lulusan STIA Langgur harus siap menghadapi dunia kerja yang berubah sangat cepat.

Tuntutan global menempatkan kemampuan adaptasi dan penguasaan teknologi sebagai kompetensi utama bagi para sarjana baru.

Kemampuan beradaptasi dan literasi digital adalah kunci agar lulusan dapat bertahan dalam persaingan global yang semakin kompleks,”kata Viali.

Viali juga menyoroti pentingnya bagi para lulusan sarjana memahami perkembangan kecerdasan buatan, data analytics, dan teknologi digital lainnya.

Kompetensi tersebut bukan hanya membuka peluang kerja, tetapi juga mendorong gagasan untuk menciptakan usaha berbasis inovasi.

Pemerintah daerah akan terus memperkuat ekosistem inovasi dan digitalisasi untuk mendukung generasi muda menjadi pencipta lapangan kerja. Upaya ini dilakukan melalui kolaborasi dengan perguruan tinggi, pelaku usaha, dan komunitas lokal guna memperluas ruang kreativitas anak muda Maluku Tenggara.

“Kita membutuhkan generasi yang berani mengambil langkah kreatif dan mampu membangun solusi bagi masyarakat Maluku Tenggara,”

Sementara itu, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XII, Dr. J.E. Lekatompessy, menekankan pentingnya penerapan regulasi baru Permendik Design Tech 39/2025 dalam memperkuat mutu pendidikan tinggi.

Peningkatan akreditasi institusi sangat bergantung pada konsistensi pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI).

Menurut Lekatompessy, digitalisasi kampus merupakan prasyarat penting dalam pengembangan akademik modern dan tata kelola lembaga.

kampus yang terdigitalisasi lebih siap menyambut transformasi pendidikan jangka panjang serta mendukung upaya keberlanjutan lingkungan.

SPMI adalah hal yang tidak bisa ditawar; jika sistem ini baik, kampus akan menuju akreditasi unggul.” Kata Dr. J.E. Lekatompessy.

Lekatompessy juga mengingatkan pentingnya transparansi terkait pengelolaan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, khususnya pemisahan dana Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan dana biaya hidup (living cost) mahasiswa. Ia menegaskan living cost merupakan hak mahasiswa sepenuhnya dan tidak boleh dikelola oleh pihak kampus.

Perwakilan wisudawan, Dolvina Beruatyaan, menyampaikan STIA Langgur telah menjadi ruang pembentukan karakter, keterampilan, dan pengalaman akademik selama empat tahun kuliah. Proses pembelajaran, riset, dan pengabdian kepada masyarakat sebagai landasan penting dalam menghadapi dunia kerja.

“Semua hal yang kami jalani bukan sekadar mengejar gelar, tetapi mempersiapkan diri untuk berperan di tengah masyarakat,” ucap Beruatyaan.

Beruatyaan juga menyebut STIA Langgur sebagai rumah kedua yang membentuk pola pikir dan integritas generasi muda Maluku Tenggara.

Ia berharap para lulusan dapat membawa nama baik almamater dengan memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan daerah.

Publish by (Melky_JPN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *