Diduga Tak Transparan, Pengelolaan Pamsimas Desa Kutoharjo Dipertanyakan Warga
Pesawaran, Lampung – jurnalpolisi.id
Pengelolaan Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di Desa Kutoharjo, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran, menuai sorotan tajam dari masyarakat. Warga menilai pengelolaan Pamsimas tidak transparan dan diduga sarat kepentingan pribadi.
Keluhan warga mencuat setelah pasokan air Pamsimas dilaporkan tidak mengalir ke rumah-rumah pelanggan selama lebih dari satu bulan. Kondisi tersebut dinilai merugikan masyarakat, terlebih tidak adanya pemberitahuan maupun penjelasan resmi dari pihak pengelola, sementara kewajiban pembayaran iuran bulanan tetap berjalan.
“Sumber air sudah lebih dari satu bulan tidak mengalir. Kami sebagai pelanggan merasa sangat dirugikan karena tidak ada kejelasan. Padahal setiap bulan kami tetap taat membayar,” ujar R, salah satu warga Desa Kutoharjo, Minggu (21/12/2025).
Keluhan serupa disampaikan S, warga lainnya. Ia mengungkapkan bahwa sejak awal berdirinya Pamsimas hingga saat ini, masyarakat tidak pernah mendapatkan laporan terbuka terkait pemasukan dan pengeluaran dana.
“Kami tidak pernah tahu berapa total pendapatan per bulan, berapa iuran yang terkumpul, dan digunakan untuk apa saja. Keluar masuk uang tidak pernah disampaikan secara terbuka kepada warga,” tegas S.
Warga juga menilai persoalan dugaan ketidaktransparanan ini bukan kali pertama terjadi. Pengelola lama berinisial J sebelumnya sempat menuai protes keras dari masyarakat dan bahkan pernah didemo, lantaran diduga mengelola Pamsimas untuk kepentingan pribadi.
“Pengelola lama dulu pernah didemo warga karena persoalan serupa. Sekarang kepengurusan sudah berganti, namun kondisi di lapangan justru tidak menunjukkan perubahan yang berarti,” ungkap salah seorang warga.
Saat ini, pengelolaan Pamsimas Desa Kutoharjo berada di bawah kepengurusan baru berinisial Win dan Risal. Namun demikian, warga menilai belum ada peningkatan signifikan, khususnya dalam hal transparansi keuangan dan kualitas pelayanan air bersih.
Atas kondisi tersebut, masyarakat Desa Kutoharjo mendesak dinas terkait di tingkat kabupaten serta instansi pengawas Program Pamsimas untuk segera turun tangan melakukan pengecekan dan audit menyeluruh terhadap pengelolaan Pamsimas di desa tersebut.
Warga berharap dilakukan evaluasi total, termasuk pemeriksaan administrasi dan keuangan, guna memastikan Program Pamsimas benar-benar dikelola sesuai peruntukannya dan berpihak pada kepentingan masyarakat, bukan untuk kepentingan pribadi oknum tertentu.
Sementara itu, media telah berupaya menghubungi pihak pengelola Pamsimas Desa Kutoharjo melalui sambungan telepon guna meminta klarifikasi. Namun hingga berita ini diterbitkan, nomor yang dihubungi tidak aktif dan pihak pengelola belum memberikan keterangan resmi.
(Feri)
