Digerus Longsor, Warga Desa Bayah Timur Minta Pemerintah Bangun TPT‎

Lebak – jurnalpolisi.id

Rasa cemas yang mendalam menghantui beberapa warga Kampung Sukajaya dan Kampung Tenjolaya, Desa Bayah Timur, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten.

‎Pasalnya, hujan dengan intensitas tinggi yang tejadi beberapa hari lalu telah menyebabkan sejumlah rumah warga di Desa Bayah Timur, Kecamatan Bayah terbawa longsor.

‎Atas kondisi ini, warga mendesak agar pemerintah segera membangun tembok penahan tebing, guna mengantisipasi tidak terjadi lagi longsor dikemudian hari.

‎Deni Ismayadi, warga yang rumahnya terkena longsor yang juga Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Lebak, mengatakan, setidaknya ada lima rumah warga di Kampung Sukajaya, Rt 03/01 Desa Bayah Timur, Kecamatan Bayah, yang rusak akibat longsor tersebut.

‎Bagian rumah yang rusak kata Deni, semuanya adalah bagian belakang. Yaitu dapur dan kamar mandi. Karena dibagian belakang ini merupakan jurang yang dibawahnya adalah aliran Sungai Cimadur.

‎”Ada lima rumah yang terkena longsor. Rumah saya, rumah pak Nasrudin, Rumah Abah Enjen, Rumah Pak Asdi rusak berat. Kalau yang Rumah Pak pak Amyani Rusak ringan,” terang Deni.

‎Deni mengatakan, jika beberapa hari kedepan hujan turun lagi dengan intensitas yang lebat, dirinya khawatir, akan terjadi longsor susulan.

‎Sementara, Ucup Supriadi, warga Kampung Tenjolaya RT 03/01, Desa Bayah Timur, Kecamatan Bayah, juga mengalami kekhawatiran yang sama. Lantaran pada beberapa tahun yang lalu, rumah mereka pun terkena longsor.

‎”Tahun 2022, ada empat rumah yang mengalami longsor. Saat ini juga terancam longsor lagi, karena bagian tebing sudah ada tanda – tanda mau longsor,” ujar Ucup, yang juga Ketua PPWI Lebak Selatan.

‎Meski dihantui ketakutan, warga masih bertahan di rumahnya, lantaran tidak ada tempat tinggal lain yang bisa mereka tempati. Mereka menempati rumah bagian depan yang tidak terbawa longsor.

‎”Kami mohon kepada pemerintah agar ada tindakan nyata untuk menangani longsor ini. Setiap hujan kami selalu dihantui rasa takut adanya bencana ini ,” ungkap mereka.

‎Untuk diketahui, kejadian longsor ini bukan yang pertama kali. Tahun 2022, juga pernah terjadi longsor, warga telah melaporkan dan mengusulkan kepada pemerintah untuk dibangun tembok penahan tebing, akan tetapi sampai saat ini belum juga terealisasi.

Riswan/red

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *