Heboh… di Medsos Dugaan Terjerat Utang Fantastis dan Korupsi, Kades Jatisari Cilacap Menghilang Misterius.
CILACAP – JurnalPolisi.id
Ironisnya, Aris Winarso (53), Kepala Desa Jatisari, Kecamatan Kedungreja, Kabupaten Cilacap, dilaporkan menghilang dari kediamannya sejak Rabu malam (24/12/2025) sekitar pukul 19.00 WIB. Kepergian sang kades bersama istrinya ini dilakukan tanpa pamit kepada kerabat maupun perangkat desa lainnya, memicu dugaan pelarian akibat tekanan beban utang yang sangat besar.
Modus Pinjaman Atas Nama Warga
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Aris diduga tidak kuat menanggung beban finansial setelah terjerat utang dalam jumlah fantastis. Tidak hanya kepada lembaga perbankan, sang kades juga diduga menggunakan nama puluhan warganya untuk mengajukan pinjaman, yang kini menjadi beban moral dan materiil bagi masyarakat desa setempat.
Selain masalah utang pribadi dan warga, Aris juga menghadapi tuduhan serius terkait indikasi korupsi Dana Desa (DD) tahun anggaran 2024 dan 2025. Praktik ini mencuat setelah sejumlah proyek fisik di desa tersebut terbengkalai atau tidak sesuai dengan realisasi anggaran yang telah dicairkan.
Gaya hidup dan tempat tinggal sang kades pun menjadi sorotan. Diketahui, ia selama ini menempati bangunan yang berdiri di atas lahan kolam milik desa, yang menambah daftar panjang dugaan penyalahgunaan aset dan wewenang selama masa jabatannya.
Toko Bangunan Turut Menjadi Korban
Dampak dari tindakan oknum kades ini meluas hingga ke sektor usaha kecil dan menengah di luar desa. Sejumlah toko bangunan di wilayah Kedungreja, Sidareja, hingga Patimuan dilaporkan mengalami kerugian mencapai puluhan juta rupiah.
Modus operandi yang dilakukan adalah dengan mengambil material bangunan untuk proyek desa dan menjanjikan pembayaran setelah dana cair. Namun, meski dana proyek tahun 2024 dan 2025 tahap 1 telah cair sepenuhnya, pembayaran kepada para pemilik toko tidak kunjung dilakukan.
Situasi Desa Saat Ini
Kepergian mendadak Aris Winarso meninggalkan ketidakpastian dalam birokrasi pemerintahan Desa Jatisari. Saat ini, warga dan para korban berharap pihak berwenang segera turun tangan untuk mengaudit keuangan desa dan melacak keberadaan sang kades guna mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian dan kecamatan setempat belum memberikan keterangan resmi terkait langkah hukum yang akan diambil atas dugaan pelarian dan penyelewengan dana tersebut.
(Tim)
