Mahasiswa UNJA Ajarkan PHBS kepada Komunitas SAD Lantak Seribu

Merangin – jurnalpolisi.id
Mahasiswa Universitas Jambi (UNJA) melaksanakan kegiatan Praktik Kesehatan Masyarakat dalam program Komunitas Adat Terpencil (KAT) di pemukiman Suku Anak Dalam (SAD) Desa Lantak Seribu. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, 2–4 November 2025 ini bertujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Kegiatan praktik ini merupakan bagian dari mata kuliah Praktik Kesehatan Masyarakat Kelas 3E dengan dosen pembimbing Dr. Asparian, SKM., M.Kes. Pendamping lapangan berasal dari organisasi kemahasiswaan Gempita KAT, yakni Nisa Rahmah Miftah dan Nurul Hidayah. Seluruh rangkaian kegiatan menggunakan metode Problem Based Learning (PBL) untuk menyelesaikan persoalan kesehatan di tingkat komunitas.

Kelompok 1: Edukasi Cuci Tangan Pakai Sabun

Kelompok pertama mengusung tema “Gerakan Cuci Tangan Pakai Sabun untuk Mewujudkan PHBS pada Anak-Anak SAD Lantak Seribu.”
Fokus kegiatan adalah memperkenalkan konsep dasar PHBS dengan penekanan pada pentingnya cuci tangan pakai sabun.

Anak-anak diajak mempraktikkan enam langkah cuci tangan yang benar, bermain permainan edukatif, serta bernyanyi lagu CTPS. Sabun diberi pewarna aman agar anak dapat melihat bagian tangan yang masih kotor. Di akhir kegiatan, peserta menerima paket perlengkapan cuci tangan untuk mendukung kebiasaan hidup bersih di rumah.

Kelompok 2: Gunting Kuku Cegah Cacingan

Kelompok kedua mengangkat tema “Gunting Ceria: Gunting Kuku Cegah Cacingan.”
Kegiatan melibatkan anak-anak SAD usia 3–10 tahun serta para Indung sebagai pendamping utama kebersihan anak.

Mahasiswa memberikan edukasi melalui video animasi, bernyanyi, dan demonstrasi cara memotong kuku yang benar. Anak-anak melakukan praktik langsung dan menerima gunting kuku serta doorprize. Evaluasi pre-test dan post-test menunjukkan peningkatan pemahaman anak, terutama pada kelompok usia 7–10 tahun.

Program ini berhasil menanamkan kebiasaan memotong kuku minimal seminggu sekali dan mencuci tangan setelahnya untuk mencegah penyakit cacingan.

Kelompok 3: Edukasi Kebersihan Gigi dan Mulut

Kelompok ketiga menyelenggarakan kegiatan “Edukasi Kebersihan Gigi dan Mulut untuk Anak-Anak” guna menanamkan kesadaran menjaga kesehatan gigi sejak dini.

Mahasiswa menjelaskan pentingnya menyikat gigi dua kali sehari, bahaya konsumsi gula, serta cara perawatan gigi yang benar. Edukasi disampaikan melalui bernyanyi, penggunaan alat peraga model gigi, dan praktik langsung menyikat gigi. Seluruh peserta menerima sikat dan pasta gigi sebagai sarana pendukung kebiasaan sehat di rumah.

Apresiasi Pemerintah Desa

Kepala Desa Lantak Seribu, Sukamto, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut.

“Kami dari Pemdes Lantak Seribu sangat berterima kasih. Kegiatan positif ini sangat membantu sehingga masyarakat SAD di desa ini dapat lebih memahami hidup sehat dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.

(Siti Rahma)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *