Pekerjaan Irigasi di Sukadadi Tetap Berjalan Meski Air Mengalir, Pengawas Bantah Alihkan Aliran
Pesawaran – jurnalpolisi.id
Proyek Peningkatan dan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Utama Kewenangan Daerah oleh BBWS Mesuji Sekampung (Inpres Tahap III) kembali menjadi sorotan. Di salah satu titik pekerjaan di Desa Sukadadi, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran, Lampung, pelaksanaan pembangunan terlihat dilakukan saat aliran air irigasi masih mengalir deras.
Proyek bernilai Rp 46,9 miliar tersebut didanai APBN melalui SNVT PJPA Tahun Anggaran 2025. Pelaksana kegiatan adalah PT Brantas Abipraya (Persero) berdasarkan kontrak HK 0201-06/OPLAH.LPG-III/Bbws2.d1/XI/2025 yang ditandatangani pada 7 November 2025, dengan masa pelaksanaan 55 hari di 8 kabupaten pada 33 daerah irigasi, termasuk Pesawaran.
Pantauan awak media di lapangan memperlihatkan pemasangan batu pondasi tetap dikerjakan meski saluran irigasi penuh air. Batu-batu pondasi bahkan tampak tergenang, sehingga menimbulkan pertanyaan mengenai metode kerja dan standar teknis yang diterapkan kontraktor.
Salah satu pekerja mengaku pihaknya sempat melakukan upaya pengeringan saluran, namun mendapatkan penolakan dari petani.
“Kemarin sudah pernah dilakukan pengeringan, tapi ribut, Mas. Petaninya marah karena sawah mereka masih dalam proses mulai tanam,” ujarnya.
Sementara itu, Ahmad Kurnain, pengawas lapangan dari pihak subkontraktor PT Brantas Abipraya, menegaskan bahwa pihaknya tidak melakukan pengalihan atau pengaturan aliran irigasi.
“Kami tidak pernah mengotak-atik air. Jadi jangan menyalahkan pekerja. Ini pekerjaan usulan petani. Kenapa ketika sudah turun mau dikerjakan malah diprotes karena air? Kami sama sekali tidak pernah menutup aliran,” tegasnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak BBWS Mesuji Sekampung maupun instansi terkait belum memberikan keterangan resmi mengenai pelaksanaan proyek tersebut.
Masyarakat berharap pekerjaan bernilai puluhan miliar rupiah ini diawasi lebih ketat dan dikerjakan sesuai standar teknis agar memberikan manfaat optimal bagi petani tanpa mengorbankan kualitas konstruksi.
(Feri)
