Setahun Menahan Nyeri, Warga Dringu Akhirnya Bisa Operasi Berkat Kolaborasi Dinkes dan Jamkeswatch

PROBOLINGGO, – jurnalpolisi.id

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo bersama Jamkeswatch Probolinggo Raya berhasil memberikan solusi bagi Suradi (58), warga Desa Sekarkare, Kecamatan Dringu, yang selama setahun terakhir kesulitan mengakses operasi pencabutan pen pada kaki kirinya.

Suradi mengalami kecelakaan tiga tahun lalu. Kala itu, seluruh biaya operasi pemasangan pen ditanggung oleh pihak penabrak dengan status pasien Umum/Swasta (bukan penjaminan BPJS Kesehatan atau Jasa Raharja). Berdasarkan regulasi medis, prosedur berkelanjutan seperti buka pen harus mengikuti status penjaminan awal.

Kondisi menjadi sulit ketika pihak penabrak meninggal dunia setahun lalu, sehingga tidak ada lagi yang menanggung biaya operasi. Suradi, yang secara ekonomi tergolong kurang mampu, sempat meminta bantuan kepada Pemerintah Desa setempat, namun pihak desa mengalami keterbatasan solusi karena terbentur aturan regulasi pembiayaan tersebut.

Mendengar keluhan tersebut, Ketua Jamkeswatch Probolinggo Raya, Edi Suprapto, segera melakukan koordinasi intensif dengan BPJS Kesehatan dan Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo.

Langkah ini mendapat respon cepat dari Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan (Kabid Yankes) Dinkes Kabupaten Probolinggo, Ibu Rus. Setelah dilakukan diskusi teknis dengan pihak terkait, diputuskan kebijakan sebagai berikut:

  1. Karena riwayat operasi pertama bukan dijamin BPJS, maka secara otomatis BPJS tidak dapat menanggung biaya buka pen.
  2. Sebagai solusi bagi masyarakat miskin (maskin), pasien diarahkan untuk mengurus Surat Pernyataan Miskin (SPM) dengan melampirkan rekomendasi dari Dinas Sosial (Dinsos).
  3. Rekomendasi Dinsos tersebut akan menjadi dasar bagi Dinas Kesehatan untuk melakukan pembayaran langsung kepada Rumah Sakit (RS), mengingat kasus ini berada di luar cakupan penjaminan BPJS.

Suradi menyampaikan rasa syukur dan terima kasih yang mendalam atas bantuan yang diberikan. Selama setahun terakhir, ia mengaku kerap merasakan nyeri hebat.

“Saya sangat berterima kasih kepada Dinas Kesehatan dan Jamkeswatch Probolinggo Raya. Kalau pen ini tidak segera dibuka, kaki saya sering sakit dan bengkak. Bantuan ini sangat berarti bagi rakyat kecil seperti saya,” ujar Suradi saat dikonfirmasi saat meminta rujukan di Puskesmas Dringu, Selasa, 30 Desember 2025.

Sementara itu, Ketua Jamkeswatch Probolinggo Raya, Edi Suprapto, juga mengapresiasi keterbukaan Dinkes Kabupaten Probolinggo.
“Ini adalah bentuk nyata kehadiran negara untuk masyarakat. Koordinasi yang baik antara relawan dan birokrasi adalah kunci penyelesaian masalah kesehatan di lapangan,” pungkasnya.
(Alex)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *