Terindikasi Ada Yang Janggal! Anggaran Program Ketahanan Pangan Di Desa Pasirhalang Di Transfer 2 Tahap, Diduga BUMDes Beli Mesin Diam-Diam

BANDUNG BARAT, jurnalpolisi.id

Praktik penyaluran Dana Desa sebesar 20 persen untuk program Ketahanan Pangan kepada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Desa Pasirhalang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB) jadi sorotan.

Pasalnya, anggaran tersebut yang seharusnya di transfer semua ke rekening BUMDes, diduga baru di transfer setengahnya oleh Pemerintah Desa Pasirhalang.

“Sekarang kan aturan untuk ketahanan pangan itu kan berbeda dari tahun kemarin. Kalau tahun kemarin Desa bisa langsung ke kelompok tani atau ternak. Tapi kalau untuk tahun 2025 Desa ini kan harus menyertakan modal ke BUMDes. Anehnya kata orang Desa, Desa Pasirhalang itu menyertakan modal untuk ketahanan pangan tidak full semua, infonya baru setengahnya, apakah boleh,” kata Narasumber yang identitasnya tak ingin diketahui, pada Senin (1/9/2025).

Kemudian dia menduga, praktik penyaluran anggaran Ketahanan pangan yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Pasirhalang kepada BUMDes-nya terindikasi adanya persekongkolan jahat untuk meraup keuntungan pribadi maupun kelompok.

“Terus setengah dari anggaran Ketahanan pangan itu, kata orang Desa ini sudah di belikan mesin sama BUMDes-nya, tapi katanya tanpa sepengetahuan Kades. Nah.. rame itu, katanya Kades juga tidak tahu waktu pembelian mesin itu, coba chek jangan sampai ada Korupsi,” tandasnya.

Sepengetahuannya, narasumber membeberkan, bahwa BUMDes Pasirhalang sampai dengan saat ini belum melaksanakan program ketahanan pangan Desa.

“Uang sudah di transfer setengah sama Desa, kemudian dibelikan mesin sama BUMDes, tapi pelaksanaan kegiatannya tidak ada. Yang menjadi pertanyaan itu, mesinnya itu untuk apa? terus penyertaan modal itu apa hanya untuk membeli mesin saja, coba tanyakan berapa penyertaan modalnya dan peruntukannya apa,” tanyanya melalui media.

Dia berharap, pergantian Kepala Desa dari Kepala Desa sebelumnya bisa membawa Desa Pasirhalang lebih baik lagi. “Transparan dalam pengelolaan keuangan Desa dan lebih peka terhadap kebutuhan masyarakatnya”.

Terpisah, ditemui Tim Investigasi Jurnal Polisi News di Kantornya, saat dikonfirmasi Kepala Desa Pengganti Antar Waktu (PAW) Pasirhalang, M. Soleh Muslihat mengungkapkan, bahwa penyertaan modal untuk program ketahanan pangan kepada BUMDes senilai Rp 226.000.000,- (Dua ratus dua puluh enam juta rupiah), Rabu (10/9/2025).

Kemudian dia menyampaikan, penggunaan anggaran ketahanan pangan di Desa Pasirhalang peruntukannya sesuai dengan tematik Desa, yaitu Padi dan Beras.

Disinggung soal kapan kegiatan program ketahanan pangan di Desa Pasirhalang di laksanakan, dalam konfirmasinya Soleh mengatakan, bahwa sekarang ini BUMDes sedang di kerjasamakan dengan Koperasi Desa untuk menyuplai kebutuhan pokok pada program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Tak hanya itu, disindir soal mekanisme penyertaan modal, Soleh pun mengakui, bahwa pihaknya melakukan transfer setengah dari anggaran 20 persen untuk program ketahanan pangan kepada BUMDes.

“Sebenarnya uang sudah ada Rp 226.000.000,- karena belum ada peningkatan kapasitas dan asistensi dari Kecamatan, demi kondusifnya di BUMDes kami transferkan dulu setengahnya. Tiga hari kemudian kami transferkan semua, sudah ada asistensi dari Kecamatan,” jelasnya.

Meski demikian, Soleh kembali mengaku, pihaknya tetap memenuhi kewajibannya dengan mentransferkan semua anggaran kepada BUMDes untuk pelaksanaan program ketahanan pangan setelah kegiatan monitoring dan evaluasi (Monev) BUMDes oleh Dinas PMD yang di selenggarakan di aula Kantor Kecamatan Parongpong, pada Selasa (2/9/2025).

Selain itu, disindir Tim Investigasi Jurnal Polisi News terkait pembelian mesin oleh BUMDes yang tidak diketahui olehnya, lebih lanjut dalam konfirmasinya Soleh menuturkan, bahwa BUMDes sudah melaporkan hasil pembelian mesin tersebut.

“Sebenarnya.. jujur ya, itu (mesin) tanpa sepengetahuan saya sudah dibeliin, tapi saya juga harus melindungi mereka. Itu juga saya tegur, saya konfirmasi ke BUMDes bahasa bercanda, katanya mesin..mesin giling, tapi tidak ngomong-ngomong berapa harganya, kemana belinya kata saya gitu. Harganya sekitar Rp 40 juta, sisanya modal usaha,” bebernya.

Terkait BUMDes belum melaksanakan program ketahanan pangan, Soleh menerangkan, sementara BUMDes belum bisa melaksanakan kegiatannya dikarenakan harus menunggu Bimtek kembali.

“Itu ada arahan lagi, setelah asistensi disini ada arahan lagi katanya menunggu Bimtek lagi, nanti kalau bisa Pak Kades hold saja dulu. Tapi itu bagaimana, tetap hasil yang kemarin kan sudah di belanjakan, tidak apa yang penting aman, karena itu sudah ada barangnya, tapi yang untuk modal usahanya kalau bisa ke BUMDes di informasikan jangan dulu di cairkan, kita menunggu arahan Bimtek yang di Parongpong. Jadi sampai sekarang belum ada apa-apa,” paparnya.

Dan untuk pelaksanaan kegiatan ketahanan pangan rencananya, sambung Soleh menambahkan, kemarin pihaknya memanggil pengurus BUMDes, namun Ketua BUMDes sedang sakit.

“Rencana di minggu ini, kami akan memfollow up untuk segera action kegiatan,” ucapnya.

Tak berhenti sampai disitu, sambung Soleh menjelaskan, dalam pelaksanaan kegiatan ketahanan pangan, BUMDes Pasirhalang berencana akan menyewa lahan milik warganya yang masuk di wilayah Ngamprah.

Dan dalam pelaksanaannya, soal air, dia mengaku sudah mengkaji dan menganalisa sebelum program ketahanan pangan dilaksanakan.

“Itu sudah masuk analisa kami, dan itu juga dianalisa oleh tim teknis dari Kabupaten juga. Melalui kajian soalnya, kalau wilayah selatan yang berbatasan dengan Ngamprah lokasi sawahnya,” pungkasnya.

Soleh pun menjamin, lokasi untuk pelaksanaan program ketahanan pangan tanahnya produktif.

Di cecar kembali oleh Tim Investigasi Jurnal Polisi News, terkait harga sewa lahan, Soleh mengatakan, bahwa untuk penyewaan lahan BUMDes belum melakukan.

“Kalau untuk penyewaan, itu belum. Pasti muncul kajiannya, cuman berhubung yang lahan luasnya itu punya Ketua BUMDes, jadi kita pakai yang punya Ketua BUMDes dulu. Belum menyewa lahan warga,” imbuhnya.

Diakhir konfirmasinya, Pemerintah Desa Pasirhalang memastikan, untuk pelaksanaan kegiatan ketahanan pangan oleh BUMDes pihaknya akan mempublikasikan kepada masyarakat agar bisa diketahui.

“Itu mah pasti di publikasikan, kan kita baru akan mulai. Pasti diketahui oleh masyarakat, mungkin launching-nya juga.. dengan mbg juga kita baru kerjasamanya belum kita suplai barang, kita baru menota saja. Nah, mereka juga belanjanya masih kepada pihak ketiga, cuman nota nya dari kita, dari BUMDes, karena kita belum launching kegiatan untuk permodalannya, nanti pas launching juga ada Musdesus,” tuturnya.

Sementara, dihari yang sama Ketua BUMDes Pasirhalang belum berhasil ditemui. Menurut informasi dari Soleh, Ketua BUMDes sedang sakit.

Selanjutnya, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Pasirhalang, Kasi Binwas Kecamatan Cisarua dan Inspektorat Daerah KBB di harapkan mampu menjadi tumpuan bagi masyarakat Desa Pasirhalang untuk selalu memonitoring dan mengawal jalannya pelaksanaan program ketahanan pangan supaya program tersebut bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Desa Pasirhalang, Kecamatan Cisarua, KBB.

RED – TIM INVESTIGASI (DRIV)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *