Ketua Dewan Adat Papua (DAP) Wilayah III Doberay, Ronald Konjol SH Sebut : Pembakaran Mahkota Cendrawasih Sebagai Bentuk Penghinaan Simbol Adat Papua.
Sorong jurnalpolisi.id
Ketua Dewan Adat Papua (DAP) Wilayah III Doberay, Ronald Konjol, SH, menilai tindakan pembakaran Mahkota Cendrawasih oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua sebagai bentuk penghinaan terhadap simbol adat dan identitas masyarakat Papua.
Dari hasil Liputan Tim Media ini Kamis 23/10/2025 Saat mengkonfirmasi Ketua Dewan Adat Papua (DAP) Wilayah III Doberay menyatakan, pembakaran Mahkota Cendrawasih telah menimbulkan luka mendalam di hati masyarakat Papua dan mencederai nilai-nilai luhur budaya yang dijunjung tinggi oleh orang asli Papua.
Ia menegaskan, Mahkota Cenderawasih bukan sekadar hiasan, melainkan lambang kehormatan dan martabat dalam struktur sosial budaya masyarakat adat Papua.
“Perbuatan ini sangat melukai kami sebagai pemilik budaya. Negara seharusnya hadir untuk melindungi simbol-simbol adat, bukan membiarkannya dilecehkan,” ujar Ronald,
DAP Wilayah III Doberay mendesak BBKSDA Papua untuk segera meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat Papua. Selain itu, mereka juga meminta Pemerintah Pusat menindak tegas pihak-pihak yang terlibat, termasuk mencopot para pelaku dari jabatannya.
Lebih lanjut Ronald menambahkan, Pemerintah Daerah perlu memperkuat regulasi dan kebijakan perlindungan terhadap simbol-simbol adat Papua agar insiden serupa tidak terulang di kemudian hari.
Sebagai penegasan, DAP Wilayah III Doberay menyampaikan bahwa masyarakat adat tidak akan tinggal diam atas segala bentuk pelecehan terhadap simbol budaya Papua.
“Kami tidak akan diam atas penghinaan terhadap identitas kami. Mahkota Cenderawasih adalah lambang kehormatan orang Papua. Siapa pun yang melecehkannya, berarti melecehkan seluruh rakyat Papua,” tegas Ketua DAP Wilayah III Doberay dalam pernyataan resminya. Tutupnya.
( Rilis – JPN Sorong )
