Program Ketahanan Pangan Berjalan Baik, Desa S-5 Aek Nabara Bantah Isu Penyelewengan Dana Desa
Labuhanbatu – jurnalpolisi.id
Pemerintah Desa S-5 Aek Nabara, Kecamatan Bilah Hulu, Kabupaten Labuhanbatu, menegaskan bahwa pelaksanaan program ketahanan pangan tahun anggaran 2024 berjalan sesuai hasil musyawarah desa dan tertuang dalam APBDes.
Program tersebut salah satunya diwujudkan melalui pembelian 7 ekor sapi calon indukan yang bersumber dari Dana Desa tahun 2024 sebesar Rp 84.000.000. Dari hasil pemeliharaan, kini empat ekor sapi sudah melahirkan, sehingga total sapi yang dikembangkan masyarakat mencapai 11 ekor.
Kunjungan tim media ke lokasi memverifikasi kondisi sapi secara langsung dan membuktikan bahwa program tersebut benar berjalan.
Warga Minta Isu Tanpa Bukti Dihentikan
Sejumlah warga yang ditemui menyampaikan keberatan atas tuduhan yang dialamatkan kepada pemerintah desa terkait dugaan penyalahgunaan dana desa.
“Kalau datang, jangan buat berita yang tidak benar. Semua hasil musyawarah sudah dikerjakan. Kalau tidak percaya, kami bisa tunjukkan,” ujar salah seorang warga.
Warga lainnya juga merasa terbantu dengan program pemberdayaan yang berjalan selama ini.
“Kami mendapat bantuan bibit ikan lele lengkap dengan pakannya sampai panen. Kami tinggal menyediakan kolam,” ungkap seorang ibu rumah tangga.
Selain itu, berbagai pelatihan keterampilan turut dilaksanakan, seperti:
- Pelatihan kerajinan tangan berbahan lidi sawit
- Pelatihan komputer dasar untuk anak-anak
- Pelatihan tata boga
dan beberapa kegiatan peningkatan kapasitas lainnya.
“Dulu kami tidak bisa menganyam atau menggunakan komputer, sekarang bisa. Jadi jangan hanya mencari kesalahan desa kami,” tegasnya.
Pimpinan Media: Jurnalis Harus Profesional
Secara terpisah, Pimpinan Redaksi media ini mengingatkan insan pers untuk selalu mengedepankan profesionalisme dalam menjalankan tugas jurnalistik.
“Berita harus berdasarkan fakta, akurat, berimbang, dan bertanggung jawab. Jangan menjadikan profesi wartawan sebagai alat menekan orang lain,” jelasnya.
“Kalau informasi tidak diuji kebenarannya, bisa berubah menjadi fitnah dan merugikan banyak pihak,” tambahnya.
lebih lsnjut pimpinan media ini berharap para jurnalis tetap menjunjung tinggi Kode Etik Jurnalistik guna menjaga kepercayaan publik.
“Media bisa kehilangan kepercayaan apabila sering menyebarkan berita bohong. Jadi mari kita jalankan tugas dengan profesional,” tutupnya.
(Syarifudin jpn)
